Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kasus Utang Rp 50 M Mencuat, Simpati kepada Sandi Lenyap

7 Februari 2023   11:23 Diperbarui: 7 Februari 2023   11:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno (Instagram @sandiuno)

Rasa simpati kepada Sandi (Sandiaga Uno) itu tiba-tiba saja menguap, lenyap.

Yap, saya, awalnya simpati kepada Sandi. Saking besarnya rasa simpati, setiap pemberitaan tentang Sandi saya lumat habis. Bahkan saya pun mengikuti akun media sosial bersangkutan, termasuk akun kementerian yang dipimpinnya.

Bukan hanya itu, saya pun bahkan berharap Allah SWT membukakan jalan bagi Sandi, agar bisa berlaga di Pilpres 2024,  setidaknya sebagai calon wakil presiden. Dan saya pasti akan memilihnya seperti pilpres terdahulu.

Kok saya begitu “dalam” memberikan rasa simpati kepada Sandi?

Benar. Karena saya, melihat ada kesantunan dalam sikapnya selama ini.

Ketika media meributkan Sandi akan bergabung ke PPP, misalnya, dia dengan manis bisa menghentikan isyu liar tersebut dengan menunjukkan sikap yang benar bahwa dia tetap bersama dan patuh kepada Prabowo.

Itulah contoh kesantunan Sandi yang membuat saya simpati.

Akan tetapi, rasa simpati itu serta-merta lenyap kepada Sandi, ketika dia mengungkap soal perjanjian Anies Baswedan dan Prabowo tanpa menjelaskan secara detil isinya hingga membuat publik bertanya-tanya dan kasus utang 50 M menggelinding.

Dalam kacamata awam saya, langkah Sandi itu jelas ingin “menjegal” langkah Anies sebagai calon presiden. Dengan mengungkap soal perjanjian, Sandi sepertinya sedang berusaha menyudutkan Anies, bahwa dia orang yang tidak bisa dipercaya, tidak setia pada perjanjian, dll.

Ini membuat dahi saya berkerut, kok Sandi seperti ini? Ada apa? Murni karena keinginannya, atau karena orang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun