Menurut real count KPU Jawa Barat, Â Prabowo-Sandi unggul di Tanah Legenda, Jawa Barat. Prabowo-Sandi, unggul sementara di kisaran 53 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf Amin 47 persen. Angka itu diprediksi tidak akan berubah dengan posisi terbalik, karena berdasar hitung cepat berbagai lembaga survey pun, Jokowi-Ma'ruf Amin keok di Tatar Sunda.
Lalu, apa penyebab tumbangnya Jokowi-Ma'ruf Amin? Sebagaimana yang banyak dibaca, hoaks alias kabar bohonglah yang ternyata dianggap penyebab utama tumbangnya pasangan tersebut di Tatar Subda.
Hal itu setidaknya disampaikan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar Dedi Mulyadi dan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. "Jokowi benar, bahwa 7 juta warga Jabar termakan isu hoaks yang menimpa dirinya itu terbukti," katanya, sebagaimana dikutip dari republika.co.id.
Hoaks tentang Jokowi, sebutnya, tidak berhasil diredam, walaupun usaha timnya di lapangan sudah sangat maksimal. Usaha tersebut, antara lain kampanye terbuka, kampanye dari pintu ke pintu, dan sejumlah sosialisasi hasil pembangunan.
Segaris dengan Dedi, Ridwan Kamil juga mengatakan, salahsatu kendala gagalnya Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat adalah masifnya berita bohong atau hoaks.
"Ini belum dianalisa, tapi dari bacaan saya dari beberapa pengamatan, seliweran hoaks ini luar biasa. Ukurannya, laporan yang masuk ke Jabar Saber Hoaks, itu 70 persen tentang pemilu. Menandakan intensitas berita bohong dan meresahkan itu volumenya tinggi," kata dia sebagaimana dikutip dari tempo.co.
Namun Ridwan Kamil juga menyebutkan, kekalahan itu wajar dalam proses demokrasi yang sulit diprediksi.  Dia menyebut, demokrasi itu kesukaan, dan kesukaan orang itu kadang tidak bisa diteorikan. "Itulah uniknya dinamika politik one man one vote, reasoning-nya itu tidak bisa selalu diilmiahkan antara pemilih rasional dan emosional," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Hanya, apakah betul hoaks jadi penyebab utama kekalahan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat? Tentu masih perlu ditelisik lagi jawabannya, sebab Prabowo pun, bila dicermati, diserang juga hoaks, yakni yang berkaitan dengan latar belakangnya di militer dan sikapnya yang selalu berapi-api seakan menandakan dia pemarah.
Artinya, boleh jadi, hoaks bukan jadi salahsatu penyebab utama tumbangnya Jokowi di Tanah Pasundan. Selain hoaks, masih ada hal lain yang menyebabkan tumbangnya sang petahana. Hal itu, umpamanya disampaikan pengamat politik Firman Manan dari Universitas Padjajaran Bandung.
Menurut Firman, tumbangnya Jokowi di Jabar, tidak lepas dari besarnya pemilih Prabowo-Sandi di kalangan religius, selain adanya isyu berbau hoak soal PKI dan kriminalisasi ulama. "Basis massa Prabowo memang cukup kuat dan kelihatannya didukung isu terkait sentimen agama," ujar Firman, sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com.