Pelatih Persib Bandung Mario Gomez, seperti dibaca dari laman Persib, ternyata tidak mendampingi Persib ke Cilacap, untuk menghadapi PSCS di babak 64 Besar Piala Indonesia, Rabu (5/12).
Gomez, untuk menghadapi PSCS yang ditukangi Jaya Hartono, lebih memercayakan segalanya kepada dua asistennya, Yaya Sunarya dan  Anwar Sanusi.
Alasan Gomez tidak berangkat ke Cilacap, karena harus melatih pemain asingnya di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, bersama 9 pemain Persib U-19.
Ia menyebutkan karena ada dua kompetisi yang sama pentingnya, yakni  Liga 1 dan Piala Indonesia, tim pelatih harus terbagi.  Sesuai kesepakatan bersama, dia tinggal di Bandung, sementara yang mendampingi ke Cilacap asistennya.
Namun betulkah alasannya sesederhana itu?
Menurut hemat penulis, yang harus ke Cilacap mendampingi timnya menghadapi PSCS justru Gomez, bukan dua asistennya.
Aneh rasanya, jika komandan memilih menghindari "perang" yang sesungguhnya, dan membiarkan orang lain yang memimpin peperangan. Sementara dia tinggal di Bandung.
Apalagi Persib membutuhkan sekali kemenangan dalam laga di Piala Indonesia guna memuluskan jalan ke Piala AFC!
Sementara melatih pemain yang hanya beberapa orang, bisa dilakukan asistennya.
Atas hal itu, penulis melihat, ada sesuatu yang besar di balik tidak berangkatnya Gomez ke Cilacap.
Satu hal yang bisa dibaca, Gomez sepertinya sudah malas dan ragu soal masa depannya di Persib. Ya karena manajemen Persib seperti diisyaratkan Umuh Muhtar, tidak akan memperpanjang kontrak Gomez.