Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengunjungi Situs Walahir

30 November 2018   14:38 Diperbarui: 30 November 2018   23:36 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Walahir/dokpri

Situs Walahir, begitulah orang menyebut situs yang berada di daerah perbukian Kaki Gunung Galunggung di Desa Sukamanah Kecamatan Sariwangi ini. Situs ini begitu terkenal dan banyak dikunjungi peziarah termasuk di antaranya paranormal dari seluruh Indonesia.

Ada apa saja di situs ini? Menurut Dodoh Kodariah, juru kunci (kuncen) Situs Walahir, di situs ini terdapat makam karomah para leluhur Kerajaan Galuh Pakuan dan Padjajaran di Tatar Sunda.

Dan para karomah itu, katanya, di hari-hari tertentu sering berkumpul untuk mengadakan rapat. "Banyak yang bilang, tempat ini juga merupakan kerajaan gaib yang menguasai daerah Gunung Galunggung," katanya.

Disebutkan, di makam Walahir konon ada sebanyak 1.777 makam karomah para leluhur. Namun yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan baru sekitar seratusan.

Yang sudah ditemukan tersebut antara lain Makam Ambu Sumaerah Wirakusumah, Makam Eyang Haji Sembah Dalem Wirahadi Kusuma, makam Mama Kiai Haji Dera Kusumah, dan Makam Eyang Kuncung Putih.

Selain itu, Eyang Semplak Waja, Eyang Cigeuleum, Eyang Wirabuana, Eyang Kenong, Eyang Kuncung Manik, Eyang Langlangbuana, Eyang Sumedang dan sejumlah makam leluhur Galungdung lainnya.

Selain makam karomah para leluhur Galunggung, di tempat ini juda ada beberapa petilasan Prabu Siliwangi dan beberapa benda magis. Antara lain benda itu  tujuh batu satangtung yang berasal dari Gunung Padang Cianjur, dan batu kujang, yakni sebuah batu yang mirip perkakas Sunda, Kujang.

Kini, selain sering dikunjungi pezirah termasuk di antaranya paranormanl, situs ini sering dikunjungi peneliti yang tertarik meneliti situs tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun