Tak pelak, penganugerahan "Pini Sepuh"dari Paguyuban Pasundan kepada Presiden Joko Widodo, Minggu (11/11) mengisyaratkan sesuatu yang penting bagi publik. Sesuatu itu adalah dukungan organisasi yang berdiri tahun 1913 tersebut kepada petahana Joko Widodo dalam pilpres 2019 mendatang.
Isyarat itu mudah sekali dibaca, karena pemberian anugerah tersebut dilakukan menjelang pilpres 2019. Kalau bukan bentuk dukungan, penganugerahannya tidak akan dilakukan sekarang, tetapi tahun lalu atau setelah Pilpres 2019 nanti.
Anugerah itu juga menjadi pertanda bahwa Paguyuban Pasundan yang beranggotakan jutaan orang, mengakui dedikasi Joko Widodo kepada bangsa dan negara. Seperti halnya pengakuan organisasi ini kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang pernah menerima anugerah serupa, Agustus 2015 lalu.
Sah, wajar dan tidak bisa disalahkan memang, apa yang dilakukan Paguyuban Pasundan tersebut. Sebagai organisasi yang ingin tetap eksis, Paguyuban Pasundan barangkali merasa perlu mendukung calon yang diprediksi akan menang.
Apalagi, karena Paguyuban Pasundan, konon ingin semakin berkembang dan berharap suatu saat ada tokohnya yang ditarik jadi menteri atau bertekad ingin berkiprah di pemerintahan.
Masalahnya sekarang, akankah dukungan Paguyuban Pasundan itu berpengaruh besar terhadap perolehan suara untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat?
Untuk diketahui, Paguyuban Pasundan dalam Pilgub 2018 lalu, pernah memberikan dukungan kepada TB Hasanudin-Anton Charliyan yang diusung PDIP. Hal itu terlihat dari beberapa kali pertemuan antara TB Hasanudin dan pentolan Paguyuban Pasundan, dalam kaitannya dengan Pilgub.
Apa hasilnya? Pasangan TB Hasanuddin dan Anton kalah di Jabar. Padahal, dukungan Paguyuban Pasundan yang beranggotakan jutaan orang termasuk keluarga yang bekerja di sekolah di bawah yayasan Pendidikan Pasundan itu, diharapkan bisa mengerek suara pasangan tersebut.
Itu artinya, dalam Pilpres 2019 nanti pun, dukungan dari Paguyuban Pasundan tidak akan berarti banyak bagi perolehan suara Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat. Yang berpengaruh besar terhadap perolehan suara, tetap mesin partai pendukung yang umumnya militan.
Apalagi karena dalam kenyataannya, konon, tidak semua pengurus Paguyuban Pasundan bulat mendukung Joko Widodo dan mengakui dedikasi dan peran Joko Widodo kepada bangsa dan negara. Tak sedikit pula yang kaget dengan kebijakan otoritas di Paguyuban Pasundan, memberikan anugerah "Pini Sepuh" berupa kujang emas kepada Joko Widodo.
Jadi, kubu Prabowo-Sandi, sepertinya tidak perlu cemas dengan dukungan Paguyuban Pasundan terhadap rivalnya tersebut.