WARGA Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang selamat dari bencana di Palu, Sulawesi Tengah, tak henti menangis begitu tiba di kampung halamannya, Garut. Mereka bisa pulang setelah diangkut Hercules milik TNI dari Palu, Makasar hingga Bandara Halim Perdana Kusumah.
Begitu tiba di tanah kelahirannya, tangis para para korban selamat langsung pecah. Demikian pula dengan keluarga korban yang menanti mereka dengan harap-harap cemas begitu mendengar informasigempa dan tsunami menerjang Palu.
"Subhannaloh, saya ngak menyangka bisa selamat dan bisa pulang kembali ke kampung halaman. Saya tak menyangka. Ini betul-betul karena pertolongan Allah SWT," Â kata Egi Cahyana Putra kepada penulis, sambil tak henti meneteskan air matinya.
Ibu Egi yang sudah renta, tampak memeluk erat cucunya, dengan mata berurai air mata. Ia juga tak henti menyebut nama Allah beberapa kali. Sebelumnya, Ibu Egi khawatir anak, menantu dan cucunya jadi korban keganasan gempa dan tsunami di Palu.
Egi menjelaskan, saat gempa terjadi, dia baru saja selesai sembahyang Subuh dan berencana membawa istri dan anaknya jalan-jalan. Namun tiba-tiba bumi berguncang hebat.
Sadar bahwa goncangan itu akibat gempa, Egi dan keluarganya  yang sudah siap jalan-jalan, segera keluar rumah mencoba menyelamatkan diri. Saat itu, ia juga melihat sejumlah warga tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya, karena tidak sempat keluar.
"Saya melihat warga lain ada yang tertimpa reruntuhan. Saya juga mendengar rintihan kesakitan dan teriakan minta tolong. Tapi saya tak bisa apa-apa. Saya harus menyelamatkan keluarga saya," ujar Egi. Dan Egi bersama keluarganya, Â memang selamat.
Egi dan keluarganya bersama puluhan keluarga lainnya yang berhasil pulang ke Garut, selama ini bekerja di kawasan Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Mereka ada yang menjadi buruh bangunan, ada juga yang berjualan. Sebagian dari mereka ada juga yang  sudah menikah dengan warga setempat.
Setelah terjadi bencana,  mereka sempat bingung harus bagaimana. Namun ternyata, mereka bisa dengan cepat pulang ke kampung halamannya. Sebab jajaran Polres Garut dan Kodim 0611 Garut  berinisiatif melakukan penjemputan warga Garut ke Palu. Selain agar bisa berkumpul dengan keluarganya, juga agar mereka tidak kelaparan di tempat bencana.
Menurut keterangan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, berdasarkan catatannya hingga kini masih ada puluhan warga Garut yang berada di Palu dan Donggala. "Mereka, semua selamat dan sedang menunggu jadwal pemulangan berikut," ujarnya
Egi dan puluhan warga lainnya menyatakan berterimakasih sekali kepada Polres dan Kodim 0611 yang sudah berusaha memulangkan mereka hingga bisa sampai ke kampung halaman. ***