Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Desa Ini Punya Program yang Aneh, Apa Itu?

2 Oktober 2018   15:57 Diperbarui: 2 Oktober 2018   16:19 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman lengkeng/dok pribadi

Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, memiliki program unik bernama Sakaleng. Program yang diluncurkan sejak 2016 itu, sekarang terbilang sukses dan mendapat dukungan dari warga.

Apa itu Sakaleng? Sakaleng di sini sama sekali tidak ada kaitannya dengan tempat minyak, air, atau kerupuk yang biasanya dibuat dari besi tipis berlapis timah. Yang di maksud adalah singkatan dari "SaKK satangkal Lengkeng" atau satu keluarga satu pohon lengkeng.

"Artinya memang demikian, satu keluarga menanam satu pohon lengkeng di halaman atau sekitar rumahnya," kata Pjs Kepala Desa Karyamukti  Yayat Ganda Adimijaya.

Menurut Yayat dan Sekdesnya Edde, setelah diluncurkan, pihak desa baru bisa menanam sekitar 1000 pohon. Sementara rumah atau kepala keluarga (KK) yang ada di desanya, sekarang berjumlah 2.200.

Namun direncanakan, di musim penghujan mendatang, pihaknya akan kembali menyediakan bibit lengkeng untuk ditanam warga agar di seluruh halaman atau sekitar rumah warga di desanya, tumbuh pohon lengkeng. Untuk program tersebut, pihak desa memang sengaja menyediakan bibitnya, dan warga hanya tinggal menanam.

"Target kami, di seluruh rumah warga, tahun 2019, tumbuh pohon lengkeng," kata Yayat.

Menurut Yayat, ada beberapa tujuan dari peluncuran program tersebut. Yang pertama, adalah untuk pemberdayaan masyarakat. Menurut rencana, jika program berjalan, lengkeng akan diupayakan jadi komoditas olahan warga yang akan diolah Bumdes. Cara ini diharapkan, akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Yang lainnya, tujuannya, agar Desa Karyamukti hijau dan rimbun, dan bisa menyimpan air. Jika desa rimbun oleh pepohonan, di musim kemarau warga tidak akan mengalami kesulitan air," katanya.

Sejumlah warga mengaku mendukung sekali program tersebut. Apalagi karena tujuan akhirnya adalah untuk pemberdayaan.  Makin besar lagi dukungan warga, karena menanam dan mengurus lengkeng itu tidak sulit.  "Kami hanya perlu rajin membersihkan ulat saja. Untuk perawatan, cukup diberi pupuk dan rajin menyiram," kata Nunik, seorang warga.

Jadi, begitulah arti Sakaleng. Ada desa lain di Tanah Air yang berminat?***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun