Sukseskan Citarum Harum, Kang Emil Datangkan Mesin Pengeruk

Ridwan Kamil, sepertinya tidak ingin membiarkan persoalan sampah di Sungai Citarum tak berujung. Buktinya, Kang Emil --demikian sapaanya, dalam waktu dekat akan mendatangkan mesin pengeruk sampah dari Pindad, untuk membersihkan sampah di bantaran sungai tersebut.

Waktu tepat mendatangkan alat tersebut pun, bahkan sudah jelas, yakni Rabu mendatang. "Rencananya akan didatangkan dari Pindad, Rabu mendatang," ujarnya kepada wartawan di Bandung. Kehadiran alat tersebut, diharapkan bisa menjawab harapan berbagai pihak tentang Citarum bersih, bebas dari sampah.

Namun kendati pihaknya mendatangkan alat berat dengan teknologi terkini, Kang Emil tetap berharap masyarakat mendukung upaya pemerintah melaksanakan Program Citarum Harum.  Sebab tanpa ada dukungan dan kerjasama dari masyarakat, upayanya tetap akan sia-sia.

Sejauh diketahui, Sungai Citarum yang pernah mendapat sebutan sungai terkotor di dunia, saat ini sebenarnya sudah mulai menawan.  Sungainya kembali lebar dan dalam setelah dilakukan pengerukan. Artinya, upaya pemerintah dan berbagai pihak yang peduli terhadap sungai tersebut dengan normalisasi, ada hasilnya.

Hebatnya, upaya normalisasinya, walaupun hasilnya sudah nampak, tidak berhenti.  Hingga saat ini, Satgas Citarum terus bekerja menormalkan kembali Citarum. Setelah terbit Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, upayanya bahkan lebih digiatkan lagi.

Menurut Kang Emil, agar upaya normalisasi tersebut membuahkan hasil maksimal sesuai dengan estimasi pencapaian jangka pendek, menengah dan panjang, pihaknya sengaja akan membantu Satgas, dengan mendatangkan mesin pengeruk sekaligus pembersih sampah dari Pindad.

Upaya Kang Emil tersebut, tentu patut diacungi jempol. Mantap lah.

Namun demikian, terkait Citarum itu masih ada hal yang tampaknya perlu dilakukan Kang Emil  agar Citarum benar-benar bersih. Apa?  Keberanian menindak tegas perusahaan yang terbukti membuang  limbahnya ke Citarum. Sebab selama ini, pemerintah di Pemprop dan wilayah bahkan penegak hukum masih terkesan setengah hati menindak perusahaan yang sembunyi-sembunyi membuang limbah ke Citarum.

Nah, apakah Kang Emil siap?