Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jatigede Kini, Tak Ubahnya Kota Mati

10 September 2018   15:40 Diperbarui: 10 September 2018   15:53 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Areal Waduk Jatigede Sumedang, Jawa Barat, yang tidak tergenang, kian luas saja. Kini, bahkan, ribuan rumah warga yang selama tiga tahun lebih tergenang, bermunculan lagi. Termasuk yang muncul kembali, adalah sejumlah bangunan sekolah.

"Saya pikir, surutnya Jatigede tahun ini, lebih parah dari tahun sebelumnya," kata Dikdik, seorang warga ketika bertemu penulis di kawasan yang dulu bernama Dusun Cipaku Desa Cipaku Kecamatan Darmaraja. Dikdik yang kini bermukim di kawasan Kora Sumedang, sebelumnya merupakan warga tersebut.

Perahu pun berada di
Perahu pun berada di
Di musim kemarau tahun lalu, areal yang surut tidak tidak mencapai puluhan hektar. Kalaupun ada rumah yang muncul lagi, jumlahnya tidak mencapai ribuan seperti sekarang. Namun sekarang, jumlahnya mencapai ribuan rumah karena areal yang surut  mencapai sekitar tiga kilometer dari kawasan yang masih tergenang. Di kawasan Cipaku saja, rumah yang muncul bisa mencapai ratusan.

"Sepertinya, kalau kemarau berlangsung hingga Nopember nanti, areal yang kering semakin luas saja," kata Dikdik lagi yang sengaja datang dari Kota Sumedang hanya untuk melihat bekas rumahnya.

Terkenang masa lalu/dokpen
Terkenang masa lalu/dokpen
Surutnya Waduk Jatigede hingga mencapai kilometer ini menyebabkan warga terdampak Jatigede yang pernah tinggal di kawasan Jatigede berdatangan untuk melihat. Tak sedikit yang mengaku sedih karena teringat masa lalu, seperti disampaikan Dikdik, Irfan dan Nurhikmah dan yang lainnya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun