Musim kemarau tak selamanya membawa kerugian bagi petani. Petani semangka di Majalengka, Jawa Barat upamanya, di musim kemarau ini justru memberikan kebahahagiaan.
"Ya, Kang. Bagi kami, kemarau justru sangat ditunggu-tunggu. Kemarau selalu memberikan kebahagiaan," kata Dudung, seorang petani semangka di Kelurahan Tonjong Kecamatan Majalengka Kota kepada penulis.
Menurut Dudung, semangka merupakan tumbuhan yang bisa tumbuh subur dan bagus di musim kemarau. Tanaman ini juga tidak membutuhkan air yang banyak seperti tanaman lain.
Itu sebabnya, petani di Majalengka seperti di Kelurahan Tonjong dan Panyingkiran, di musim kemarau ini bisa tersenyum lega.
Menurut Sarjan, petani asal Panyingkiran, di musim kemarau ini, tanamannya subur. Hasilnya pun melimpah dengan buah yang besar. "Yang menggembirakan lagi, buah yang dihasilkannya lebih manis dari buah yang dihasilkan pada musim penghujan," kata Sarjan.
Bahkan khusus untuk panen di bulan September 2018 sekarang, hasilnya lebih baik dari panen-panen sebelumnya. Hasilnya, katanya, boleh dibilang dua kali lipat dari panen tahun 2017 lalu, dengan kualitas yang lebih baik pula.
"Saya yakin, penghasilan dari penjualannya pun untuk tahun ini akan meningkat," ujarnya. Namun demikian, ia tetap mengkhawatirkan ada permainan dari bandar. Ia khawatir, karena produksi melimpah, harganya tiba-tiba anjlok.
"Beberapa waktu lalu pernah kejadian, harga anjlok saat produksi melimpah. Dulu pernah satu kilo semangka dihargai kurang dari lima ratus rupiah," katanya.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI