Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pelukis Ini Melukis pada Media Tak Lazim

25 Agustus 2018   14:26 Diperbarui: 25 Agustus 2018   14:28 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelukis, umumnya melukis di atas kanvas atau media datar lainnya. Tapi  khusus seniman lukis Bastian Riyadi (29),  tidak melakukan hal itu. Dia melukis pada media yang masih tak lazim seperi biji kopi, butiran beras, bulu hewan, kayu dan batu kerikil.

Namun demikian, dia bukannya anti kanvas. Jika dibutuhkan, dia tetapmelukis di atas kanvas, karena awalnya dia memang melukis pada media tersebut. "Ini hanya pelampisan jiwa seni saya yang ingin mencoba sesuatu yang lain," ujarnya kepada penulis, baru-baru ini.

Warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Kota Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu mengatakan, dia melukis awalnya seperti pelukis lainnya. Yakni di atas kanvas atau kain, atau bidang tipis datar lainnya yang mudah untuk dilukis.

sang pelukis/dokpri
sang pelukis/dokpri
Namun kemudian, pemuda yang mengaku memiliki darah seni dari sang ayah itu mulai berfikir untuk melukis pada media tak lazim.  Dia umpamanya melirik butiran beras dan biji kopi yang kecil. Setelah itu, dia mencoba memanfaatkan sampah yang tidak berguna menjadi karya seni, seperti dedaunan kering, bulu ungags, batu kayu, hingga peralatan rumah tangga yang tidak terpakai.

Setelah dilukis, butiran beras dan biji kopi sertang barang-barang bekas atau limbah tersebut, ternyata menjelma menjadi karya seni yang indah, serta memiliki nilai jual yang lumayan.

Karyanya pun diminati penikmat seni baik warga Subang, Jawa Barat dan Indonesia, maupun mancanegara. "Harganya, mulai dari Rp 200.000 hingga jutaan rupiah, tergantung  tingkat kesulitannya," ujar pelukis yang juga sudah melahirkan lukisan berlatar nasionalisme, alam, budaya hingga tokol terkenal itu.

Kini, kalau tidak ada kendala, Bastian berencana menggelar pameran tunggal di Subang.  "Saya ingin mengajak masyarakat Subang untuk kreatif dan memanfaatkan barang berguna menjadi berguna," katanya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun