Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, bersama TNI, Polri, dan masyarakatnya, punya cara unik dalam memeriahkan HUT ke 73 Kemerdekaan. Mereka sengaja menjahit kain merah putih sepanjang 3,3 kilometer di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Penjahitnya bukan ratusan, tapi sebanyak kurang lebih 6.600 orang dari Pemkot Banjar termasuk Walikota Ade Uu dan wakilnya Darmadji, anggota Polres Banjar, Kodim 0613 Ciamis, pelajar, unsur Forkopimda, PNS dan elemen masyarakat lainnya.
Dalam penjelasannya, salahsatu inisiatornya, Kapolres Kota Banjar AKBP Matrius menyebutkan, menjahit kain merah putih sepanjang 3,3 km itu memiliki beberapa tujuan.
Antara lain untuk menumbuhkan kembali nasionalisme yang kini mulai luntur. Selain itu, menggelorakan semangat merah putih warisan leluhur, serta mempertahankan kesatuan dan persatuan Republik Indonesia.
"Ini juga untuk mengingatkan kita bersama bahwa para pejuang dulu, perlu pengorbanan besar untuk mengibarkan bendera merah putih," ujarnya.
Sementara Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih menuturkan, penjahitan kain merah putih itu memiliki makna spirit kebangsaan. Sebagai Bangsa, Indonesia harus tetap bisa mempertahankan keutuhan kemerdekaan.
"Kita juga ingin mengenang perjuangan Ibu Fatmawati istri Bung Karno ketika menjahit bendera merah putih dulu," katanya.
Menurut keterangan, sekitar 6.600 warga tersebut datang ke lokasi dengan membawa jarum dan benang. Usai dijahit, kain merah putih tersebut dipasang di pinggir jalan antara perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H