Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menpora Dikabarkan Akan Terima Enam Atlet Paralimpik Jabar

6 Agustus 2018   15:36 Diperbarui: 6 Agustus 2018   15:47 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah perjuangan melelahkan menemui Presiden di Jakarta, ada kabar menggembirakan sampai di telinga enam atlet paralimpik Jabar. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi akan menemui mereka nanti malam di Jakarta.

"Infonya seperti itu. Info itu diterima Teh Eni, mantan Kabiro Tempo di Jabar yang juga peduli kepada mereka," kata Andri Kantaprawira, pendamping para atlet ketika dihubungi.

Menurut Andri, sebelum diterima Menteri yang menurut rencana sekitar pukul 21.00 WIB di kantornya, para atlet akan dijemput Sesmenpora Gatot Dewabroto terlebih dahulu. Rencananya Sesmenpora akan berangkat dari Jakarta sekitar pulul 15.00 WIB ke arah Purwakarta.

"Yang menggembirakan, Sesmenpora juga akan menghadirkan NPCI Jawa Barat nanti malam," ujar Andri.

Sementara itu, kondisi para atlet yang sedianya akan menempuh perjalanan dan melelahkan dari GBLA Gede Bage Kota Bandung, ke Jakarta, satu persatu mulai mengalami masalah di kakinya.

Setelah semalam Farid Surdin, siang ini Asri pun harus mendapat perawatan. "Asri lecet di bagian kakinya," kata Farid dalam chat yang diterima penulis.

Untuk memulihkan kondisi tubuh ha setelah berjalan dari Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat, sekitar pukul 13.30 WIB mereka istirahat dan makam di sebuah rumah makan dekat Mesjid Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Aksi jalan kaki enam atlet paralimpik  tersebut berawal dari keharusan atlit paralimpik peraih medali emas menyetor kepada NPCI  (National Paralimpic Committee of Indonesia ) Pusat dan Jabar sebesar  25 persen dari  bonus yang diterima --yang kalau ditotalkan sebesar Rp 1,7 miliar rupiah.

Merasa tidak ada dasar hukumnya,  para atlet menolak. Selain tidak ada dasar hukum, bonus tersebut dianggap merupakan hak atlet. Keenam atlet tersebut adalah Farid Surdin, Ganjar Jatnika, Asri, Junaedi, Elda Fahmi dan Sony Satrio.

Di luar perkiraan, setelah menolak menyetor 25 persen dari bonus, para atlet peraih medali emas itu,  ternyata dicoret dan tidak dipanggil mengikuti berbagai event paralimpik selanjutnya, yakni ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur dan Asian Para Games 2018 di Jakarta.  Karena hal itu, mereka berencana mengembalikan medali emasnya kepada Pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun