Terlampiaskan sudah kerinduan penggemar olahraga balap kuda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penyebabnya apa lagi kalau bukan Kejuaraan Daerah Pacuan Kuda Jabar Cup 2018 di Pacuan Kuda Raharja Kecamatan Tanjungsari, baru-baru ini.
"Betul, kerinduan kami terhadap penampilan kuda balap  sekarang terobati," kata Haji Ahmad, warga Tanjungsari yang sejak kecil menyukai olahraga balap kuda saat bertemu  penulis di Pacuan Kuda Raharja.
Dulu, ceritanya, ketika Pacuan Kuda Daya Taruna di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, masih sering jadi arena balap, minimal setahun  dua kali, dia bisa menonton penampilan kuda balap.
Namun setelah kawasan Lapang Daya Taruna dipenuhi bangunan hingga tak refresentatif lagi sebagai arena pacu, praktis dia tidak bisa lagi menikmati ketangkasan kuda dalam berlari. "Barangkali sudah hampir sepuluh tahun lamanya," imbuhnya.
"Pokoknya top markotop," ujarnya lagi seraya mengangkat jempol tangan kanannya.
Makin top lagi, karena kuda yang ikut kejuaraannya bukan kuda sembarangan.  Kuda balapnya, merupakan kuda tangguh dari berbagai daerah di Jawa Barat yang kerap ikut lomba balap tingkat Jawa Barat  dan Nasional. Beberapa di antaranya bahkan ada juga kuda yang pernah ikut lomba  balap di Pra PON  dan PON beberapa waktu lalu.
Menurut keterangan, Pacuan Kuda Raharja ini dibangun oleh  Pemprov Jabar untuk mengganti Pacuan Kuda Arcamanik, Kota Bandung  yang disulap dari  Sarana Olah Raga lengkap. Arena sendiri berdiri di atas sekitar delapan hektar perkebunan yang mulanya milik masyarakat setempat.
Kini, kendati arena pacunya masih belum sempurna, ditandari dengan belum komplitnya sarana dan prasarana seperti istal untuk penyimpanan kuda dan tribun buat penonton, keberadaan Pacuan Kuda Raharja ini menyimpan harapan untuk perkembangan olahraga balap kuda di Jawa Barat. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H