Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengalaman Imajiner dengan Yesus : Yohanes 1:29-34, "Ya, saya sanggup ..... !"

3 Januari 2025   09:54 Diperbarui: 3 Januari 2025   09:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.stphils.com/church/sacraments/baptism/

Sehari yang lalu, "orang-orang Yahudi dari Yerusalem" (Yoh 1:19), mereka yang sebenarnya adalah pihak-pihak yang berwenang dalam Agama Yahudi, yang selama ini saling bermusuhan, Para Farisi dan Orang-orang Saduki itu, yang menolak pewartaan Yohanes, apalagi tentang Yesus dari Nazaret, dengan sengaja mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan identitas Yohanes, "Who are you ?" Dan pada saat itu, antara lain, Yohanes menjawab, "Memang aku bukan siapa-siapa dan aku hanya membaptis dengan air sebagai persiapan orang-orang ini dan kalian untuk bertemu dengan 'Dia yang tidak kamu kenal,' (Yoh 1;26), yang bahkan aku tidak layak membuka tali kasutNya, karena demikian besarlah Dia !" Pada hari ini, 'Dia yang tidak kamu kenal' itu datang kepada Yohanes. Serta merta Yohanes memperkenalkanNya, "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yoh 1:29).

Ya, Dia yang datang itu, Yesus dari Nazaret, adalah Anak Domba Allah, Dia yang memperbaharui korban anak domba Paskah Israel pada saat Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun di Tanah Mesir, "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga" (Kel 12:3), dan "Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya" (Kel 12:17) sebagai 'tanda penyelamatan' bagi Keluarga-keluarga Israel.

Dia yang datang itu, Yesus dari Nazaret, adalah Anak Domba Allah, Dia yang menjadikan DiriNya penggenapan rencana Allah dalam Karya Penyelamatan Dunia, ya bukan hanya penyelamatan umatNya, karena Dia "dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya" (Yes 53:7). Dan Dia, yang datang itu, Yesus dari Nazaret, adalah Anak Domba Allah, Dia, "singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, (yang) telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. ... seekor Anak Domba  seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. (yang) datang dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu" (Why 5:5,6,7).

Anak Domba Alah itu sekaligus adalah Dia yang telah ada sebelum Yohanes karena dia adalah Sang Firman yang telah ada dari awal mula, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan" (Yoh 1:1-3).

Yohanes mengaku tidak mengenal Dia karena selama ini Yohanes mengenalnya 'hanya' sebagai Anak Maria, anak dari saudari ibunya Elisabet, dan barulah pada saat-saat ini Yohanes mengenalnya dengan cara lain, sebagai Anak Domba Allah. Pengenalan Yohanes akan Dia adalah karena pewahyuan Allah Tritunggal Maha Kasih, sesuai dengan apa yang disampaikannya, "... Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atasNya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus" (Yoh 1:33). Dia yang mengutus Yohanes untuk membaptis dengan air, yang adalah Allah Bapa, berfirman bahwa Roh akan turun, yaitu Allah Roh Kudus, ke atas seseorang dan tinggal di atasNya, yang sesungguhnya adalah Allah Putra.

Pertanyaan Guru kepadaku sangat sederhana, "Anakku, sanggupkah engkau senantiasa memberi kesaksian bersama Yohanes, 'Ia inilah Anak Allah' (Yoh 1:34) ?" Aku menjawab tegas, "Ya, saya sanggup," sebuah jawaban yang persis sama dengan jawaban yang kuberikan pada saat pembaptisan. Guru bertanya lagi, "Sanggupkah kesaksian itu kaulaksanakan sesuai perintahKu, 'yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu' (Yoh 15:12) ?" Seketika hatiku terharu karena perintahNya itu tak jarang kuabaikan ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun