pagi buta di Hari Minggu itu, ketika Maria dari Magdala membawa kabar mengagetkan bagi Simon Petrus dan Yohanes, murid yang dikasihi, bahwa Jasad Tuhan telah diambil orang dari kuburNya dan sekarang tidak tahu Ia ada di mana. Serta merta Petrus dan Yohanes berlari bersama-sama, tetapi, mungkin karena usianya yang jauh lebih muda dari Petrus, Yohanes berlari lebih cepat dan tentu pula lebih dulu sampai di kubur. Bisa jadi juga, dia berlari dan sampai lebih dulu karena kasih yang besar kepada Sang Guru, sehingga Yohanes sangat ingin agar secepatnya bisa menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi di pagi buta itu.
MasihDan benar seperti kata Maria Magdalena, Yohanes langsung tahu bahwa Jasad Guru tidak ada lagi di dalam kubur itu dan kain kapan terletak di tanah, ketika dia, pada awalnya hanya menjenguk ke dalam, tetapi tidak masuk ke kubur itu. Aku berpikir kalau-kalau Yohanes, sebagai murid yang lebih muda, ingin mendahulukan Simon Petrus, yang adalah seniornya, untuk lebih dulu masuk ke makam Yesus. Sesampainya di situ, Simon Petrus segera masuk ke dalam kubur ketika dia berhasil menyusul Yohanes. Simon Petrus "melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung" (Yoh 20:6-7). Beberapa saat kemudian Yohanes juga melihat keadaan yang sama dan 'percaya'.
 Tiba-tiba Guru sudah berada di dekatku dan bertanya, "Bagaimana refleksimu tentang kedua muridKu itu, Nak ?" Aku menyahut Guru, "Apakah mungkin Yohanes telah 'mencatat' di dalam hatinya bahwa Engkau pasti sudah bangkit, pada saat dia mendengar berita dari Maria Magdalena, dan dia tidak membutuhkan bukti fisik, Guru ? Tetapi Simon Petrus, walaupun percaya, masih merasa perlu untuk masuk ke dalam makamMu dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Engkau sungguh-sungguh tidak ada lagi di sana."
Guru tidak membenarkan atau menyalahkan perkataanku, namun Dia menegaskan, "Apapun yang kaupikirkan, engkau harus meneladani kedua muridKu itu, dan tentu juga sekian banyak muridKu yang lain, yang dengan amat setia, senantiasa tetap berada bersamaKu, bertahan bagaikan domba di tengah-tengah serigala, hingga pada akhir kehidupan duniawi, mereka memasuki Perjamuan Bapa Surgawi. Dan jangan pernah kaulupakan Sabda yang Kusampaikan kepada Petrus, 'Dan Akupun berkata kepadamu : Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya' (Mat 16:18). Karena itu, sama seperti yang dilakukan Yohanes, hormatilah otoritas yang telah Kuberikan kepada Petrus, dan bukan hanya kepada Petrus, melainkan juga kepada Para Pengganti Petrus, Para WakilKu di dunia ini. Dan jangan lupa pula akan Para Pengganti Rasul-rasulKu,di sepanjang sejarah kehidupan. Taatilah mereka semua hingga akhir zaman karena mereka telah dipilih oleh BapaKu, diurapi oleh Roh Kudus, dan menjadi Penyambung Kehadiran DuniawiKu !"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H