letih lesu dan berbeban berat' (Mat 11:28) dalam sabdaMu itu ?" tanyaku pada Guru. Guru menoleh kepadaku dan mulai berujar, "Semua orang yang menerima dengan terpaksa, kuk, yang dipasang Para Ahli Taurat dan Orang-orang Farisi kepada mereka. Sementara orang banyak itu harus menerima penindasan Romawi tanpa mampu melawan, beban mereka ditambah berlipat oleh Para Ahli Taurat dan Orang-orang Farisi, kaum hipokrit itu, yang menetapkan standar moral yang sangat tinggi, walaupun mereka sendiri kesulitan mentaati dan melakukannya tapi berpura-pura mentaati dan melakukannya ! Akibatnya orang banyak itu bukan hanya lelah secara fisik tetapi jiwa mereka juga lelah, dan ini yang jauh lebih penting dan bisa lebih 'mematikan' !"
"Guru, siapakah yang kaumaksudkan dengan 'yang"Guru, apakah dengan Sabda itu Engkau juga ingin memberikan kelegaanMu kepada mereka yang begitu letih dan lesu menghadapi kehidupan, mereka yang mengalami frustrasi, keputusasaan, kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, bahkan loneliness, dan depresi, sehingga bahkan, maaf, mungkin mereka menganggap semua SabdaMu omong kosong belaka ?" aku memberanikan diri menyambung ujaran Guru. "Sangat benar, Nak. Aku menawarkan kelegaan kepada semua saja yang terbebani oleh kuk di dunia ini, entah kuk itu terpasang karena kesalahan mereka sendiri atau dipaksa pasang oleh sesamanya karena engkau bisa menyaksikan sendiri, di berbagai belahan bumi ini, sangat banyak orang menikmati segalanya di atas penderitaan begitu banyak orang. Sangat banyak orang berupaya menggali dan menimbun, tak peduli begitu banyak kehidupan orang lain malah tergali dan tergerus, sangat banyak orang melahap dengan rakus dan tamak sementara di tempat lain ada sekian banyak orang pula yang tak tahu bisa makan apa hari ini, dia dan keluarganya, sangat banyak orang mencari rasa aman, bagi diri dan keluarganya, dalam begitu banyak harta dan kenikmatan dunia yang bahkan dia sendiripun tak paham, apakah mereka memang membutuhkan semua itu, sementara sekian banyak orang terpuruk dalam ketakberpunyaan, dalam kemiskinan dan kepapaan yang bahkan teramat dalam !"
"Dan engkau, AnakKu, bagaimanapun situasi hidup yang kaujalani dan alami, berupayalah, bukan hanya dengan kalimat nasihat dan peneguhan, melainkan senantiasa melangkahlah bersamaKu, dalam jatuh bangunmu, untuk membagikan kuk yang Kupasang dan membawa setiap orang belajar daripadaKu, Aku yang lemah lembut dan rendah hati, agar bukan hanya jiwamu sendiri, atau hanya jiwa keluargamu, atau hanya jiwa orang-orang terdekatmu, atau hanya jiwa kerabat dan para sahabatmu, tetapi juga jiwa-jiwa yang selama ini tak pernah ingin kaukenal apalagi kaupedulikan, jiwa-jiwa lain yang begitu asing bagimu, jiwa-jiwa yang kurang beruntung dan dipinggirkan oleh dunia, dan bahkan mungkin juga oleh dirimu sendiri, mendapat ketenangan, 'Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan' (Mat 11:30)."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI