Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sukacita Gereja Kristen Katolik : Lilin Adven Kedua, Lilin Betlehem

7 Desember 2024   17:40 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://crossroadsbible.net/2019/12/23/marys-trip-from-nazareth-to-bethlehem/

Pada Minggu Adven Kedua Gereja Kristen Katolik menyalakan Lilin Adven Betlehem yang juga berwarna ungu. Lilin ini mengingatkan semua umat akan nubuat Nabi Mikha, "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mi 5:1).

Dilambangkan oleh Lilin Betlehem, kita kenangkan Yusuf dan Maria, sepasang pasutri amat muda, yang pada dua ribu tahun lampau, 'terpaksa' menempuh perjalanan ke Betlehem, ke Kota Daud, karena Kaisar Agustus yang menjadi pengganti Julius Caesar memerintahkan sensus atau cacah jiwa agar Pemerintah Roma bisa mengetahui jumlah penduduk di negeri jajahan yang harus membayar pajak. Dan Tanah Israel, salah satu daerah terpencil, jajahan Romawi, yang sebagian besar penduduknya Bangsa Yahudi, termasuk mereka yang harus membayar pajak.

Perjalanan Yusuf dan Maria menempuh jarak 90 mil atau kira-kira 144 kilometer. Maria dan Yusuf harus meninggalkan kota kediaman mereka, Nazaret, yang terletak di dataran tinggi utara Galilea, melakukan perjalanan ke arah selatan menyusuri dataran Sungai Yordan. Kemudian mereka mengarah ke barat melintasi perbukitan yang mengelilingi Yerusalem, meneruskan perjalanan hingga akhirnya sampai di Betlehem. Perjalanan penuh tanjakan dan penurunan yang ditempuh pada musim dingin ini tentu amat melelahkan, apalagi untuk Maria yang sedang hamil.

Namun Maria, Perawan Teramat Kudus itu, dengan hati yang sungguh murni, menerima semuanya sebagai Kehendak Allah dan benar-benar percaya bahwa tiada sesuatupun yang pernah, sedang, dan akan terjadi di luar kendaliNya. Dia pulalah yang dahulu, sekarang, dan selamanya, senantiasa menyertai perjalanan mereka, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" (Ul 31:6). Dan Yusuf, Sang Pemuda Dikaios itu menunjukkan pula keagungan jiwanya yang perkasa dan tulus, adil dan jujur, menjaga Maria dan Janin yang Dikandungnya, dalam hening, dalam diam, tanpa pencitraan apalagi promosi diri, namun karyanya yang amat besar itu sangat bermakna bagi perjalanan sejarah keselamatan umat manusia melalui Dia, Sang Pembebas Sejati, Sang Mesias, yang kini sudah hadir dalam rahim Maria dan tak lama lagi akan hadir ke dunia, di Hari Natal Kudus !

SELAMAT MENAPAKI MASA ADVEN ...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun