Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dogma 'Maria Dikandung Tanpa Noda' : Kesaksian Santo Yustinus, Martir

4 Desember 2024   16:09 Diperbarui: 4 Desember 2024   16:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://deacondavestowell.com/holmily-6th-saturday-easter-defense/

Santo Yustinus adalah penulis Kristen pertama yang menempatkan kesejajaran Hawa-Maria di samping Adam-Kristus. Yustinus meyakini sekaligus mengajarkan bahwa Yesus adalah Putra Allah, yang secara kekal dilahirkan dari Bapa, oleh Perawan Maria. Ia menyatakan bahwa, "Kristus, yang adalah Putra Allah, pertama kali ada sebelum bintang timur dan bulan, namun berkenan untuk berinkarnasi, dan dilahirkan dari Perawan Keturunan Daud ini." Melalui pernyataan itu, Yustinus menegaskan kodrat ganda Kristus, Allah yang Kekal bersama Bapa, sekaligus Manusia Sejati yang lahir dari Perawan Maria.

Santo Yustinus yang menyebut dirinya 'Justin, putra Priscos, putra Baccheios', lahir sekitar tahun 100 di Nablus, daerah Samaria. Ia lahir dari keluarga kafir berkebangsaan Yunani. Yustinus dibesarkan di lingkungan kepercayaan dan filosofi bangsa itu. Di sekolah, Yustinus mempelajari literatur, filsafat, sejarah dan retorika. Karena kemampuan retorikanya yang sangat baik, Yustinus sangat dikenal sebagai pembicara yang handal. 'Dialogue with Trypho', (Dialog dengan Trypho) adalah sebuah diskusi dan dalam diskusi itu, Yustinus mencoba membuktikan kebenaran Agama Kristen kepada seorang Yahudi terpelajar bernama Trypho. Yustinus berusaha menunjukkan bahwa Perjanjian Lama Allah dengan Bangsa Yahudi telah digantikan dengan Perjanjian Baru.

Yustinus menyatakan dalam Dialogue with Trypho Chapter 100, bahwa Hawa, yang masih perawan dan tidak tercemar, telah mengandung firman ular, melahirkan ketidaktaatan dan kematian. Tetapi Perawan Maria mengandung iman dan kegembiraan, ketika Malaikat Gabriel mengumumkan kabar baik kepadanya bahwa Roh Tuhan akan turun ke atasnya, dan kuasa Yang Maha Tinggi akan menaungi dia: karenanya juga Yang Kudus yang diperanakkan darinya adalah Anak Allah.

Karena ketaatannya yang teguh kepada Kristus dan Agama Kristen, Yustinus dipenggal di Roma pada tahun 165 dan wafat sebagai martir. Santo Yustinus diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun