Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dogma 'Maria Dikandung Tanpa Noda' : Maria adalah 'Hawa Baru'

1 Desember 2024   15:29 Diperbarui: 1 Desember 2024   15:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.wikipedia.org/wiki/New_Eve

Sejak awal mula, Allah menciptakan semua isi alam dan "Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik" (Kej. 1:31). Jadi, keadaan manusia pertama yang diciptakan Allah, Adam dan Hawa juga 'sungguh amat baik', berada dalam 'ketiadaan noda dosa', segambar dan serupa dengan Allah sendiri karena Ia telah menciptakan mereka, laki-laki dan perempuan menurut gambar DiriNya sendiri.  

Selanjutnya, Tuhan Allah membuat taman yang amat sempurna di Eden, di sebelah timur, dan ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu di situ. Semua kebutuhan mereka diciptakan dan disediakan oleh Allah, berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya. Dan Dia meletakkan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tuhan Allah sendiri, yang mengambil dan menempatkan manusia itu dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu, memberi perintah bahwa mereka boleh memakan semua buah dengan bebas, kecuali buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu. Begitu mereka memakannya, seketika itu juga mereka akan mati, begitu kata Allah.

Namun, Adam dan Hawa, manusia pertama, yang sekali lagi sesungguhnya juga bebas dari noda dosa itu, melawan Perintah Allah, mereka memakan buah pohon itu. Maka rahmat besar 'ketiadaan noda dosa' itu seketika terhapus dari kedua manusia pertama, digantikan Allah dengan 'kutuk dosa asal', kutuk kepada perempuan itu, yang jatuh oleh godaan iblis dalam rupa ular, juga kutuk untuk laki-laki itu yang jatuh oleh godaan perempuan itu.

Namun, Cinta Allah tak pernah sirna. Jadi, sejak awal mula Allah telah mempersiapkan kedatangan Sang Pembebas Sejati Umat Manusia. Dan dari awal mula itu telah dipersiapkanNya pula, kelak, kehadiran Sang Pembebas Umat Manusia melalui seorang perempuan, perawan, yaitu Maria. Keturunan perempuan itu yang "akan meremukkan kepalamu" (Kej. 3:15), yang termaktub dalam kalimat kutuk yang disampaikan Allah kepada ular, adalah Maria, Hawa Baru, berkaitan dengan peran Sang Putra kelak sebagai Adam Baru. Pandangan ini disampaikan oleh sejumlah Bapa Gereja Kristen Awal. Jadi, Maria telah dipersiapkan sejak kekal, seperti yang dituliskan dalam Dokumen Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 55 "Dalam terang itu ia (Maria) sudah dibayangkan secara profetis dalam janji yang diberikan kepada leluhur pertama yang jatuh berdosa, Ia adalah Perawan yang mengandung dan melahirkan seorang Anak laki- laki, yang akan diberi nama Imanuel (lih. Yes 7:14; bdk. Mi 5:2-3; Mat 1:22-23)."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun