Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengalaman Imajiner dengan Yesus : Lukas 21:29-33, "Engkau tidak akan sampai jika tidak merakit jembatannya ... !"

29 November 2024   10:15 Diperbarui: 29 November 2024   11:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hari-hari ini, aku mendengar Yesus berbicara banyak tentang 'akhir segala-galanya'. Pada hari ini Dia bercerita pula tentang pohon ara atau semua pohon lainnya, yang menunjukkan musim panas sudah dekat jika pohon-pohon itu sudah bertunas. Demikian pula, jika kita melihat semua tanda yang telah dikatakanNya di hari-hari lalu itu terjadi, berarti Kerajaan Allah sudah dekat.

Di saat aku sungguh pusing memikirkan semua perkataanNya yang sarat dengan makna-makna tersirat daripada yang tersurat, Guru menghampiriku, "Mengapa engkau tampak bingung dan gelisah, Sobat ?" Serta merta aku menyahut, "Betapa tidak, Tuhan. Sungguh, aku sulit sekali menangkap, dengan indera manusiawiku yang amat sederhana, semua yang Kausabdakan. Sudikah Engkau menjelaskannya kepadaku ?"

Tuhan tertawa mendengar ujaranku lalu bertutur, "Mengapa engkau harus bingung dan gelisah, AnakKu. Bukankah sudah berulang kali kaudengar perkataanKu tentang Kerajaan Allah, dan bahwa engkau dan semua sanak kerabat serta sahabat-sahabatmu harus berjaga-jaga menantikan saat itu, saat Kerajaan Allah datang padamu ? Bukankah juga sudah Kusabdakan bahwa kalian jangan sampai kaget karena kedatangan Kerajaan Allah seperti pencuri di malam hari bagi orang-orang di dunia ini dan jangan sampai kalian lengah dan tertidur ?"

Diapun melanjutkan, "Kau bisa lihat sendiri bagaimana perilaku manusia dalam menantikan Hari Akhir. Ada yang tidak peduli dan lengah, sibuk dengan dirinya sendiri, keluarganya sendiri, dan kelompoknya sendiri, bergelimang kenikmatan dunia, karena mereka tidak menyadari bahwa 'segala sesuatu adalah sia-sia' (Pengkh 1:2). Ada pula yang sangat sibuk mengupayakan keselamatan di Hari Akhir namun dengan cara yang keliru bahkan salah, seakan-akan dia akan diselamatkan sendiri tanpa perlu memikirkan keselamatan orang lain, seakan dia akan 'diangkat' sendiri walaupun saudaranya 'tertinggal'. Tentu ada pula yang sungguh-sungguh berupaya menggapai keselamatan itu dengan melakukan apa yang telah Kusabdakan, 'Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi' (Yoh 13:34-35)"

Sebelum berlalu, Guru mengakhiri perbincanganNya denganku, tegas dan lugas, "Engkau sangat perlu mengarahkan pandanganmu ke depan, ke Hari Akhir, namun ada satu hal lagi yang sangat perlu kauingat, yang jauh lebih penting, berfokuslah untuk persiapan demi persiapan di saat ini, karena engkau tidak akan sampai ke dalam Kerajaan Allah jika engkau tidak merakit jembatannya dari sini, mulai saat ini ... !"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun