Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengalaman Imajiner dengan Yesus: Yohanes 18:33b-37 : "Apakah engkau mendengarkan suaraKu sehingga ... ?"

24 November 2024   07:53 Diperbarui: 24 November 2024   14:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata Imam-imam Kepala dan Orang-orang Farisi menyuruh sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah menangkap Yesus. Dan kini, aku mengikuti mereka saat 'menggelandang'Nya dari Istana Kayafas ke gedung Pengadilan Pilatus. Ya, mereka menggelandangNya seakan Dia itu penjahat besar. Namun, Yesus mengikuti kemauan mereka dengan hati tegar dan wajah tegak sebab justru Dia adalah Orang Benar !

Mereka membawa Yesus kepada Pilatus karena mereka menganggapNya penjahat. Namun Pilatus yang terkesan selama ini sudah 'mendengar banyak' tentang Dia, sangat bingung dan bimbang, "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu" (Yoh 18:31). Namun dengan sangat licik mereka berkilah bahwa mereka dilarang membunuh seseorang, walaupun maksud mereka sesungguhnya adalah ingin 'membersihkan diri' dan 'memakai' Pilatus untuk membunuhNya.

Pilatus, yang dalam keadaan bingung dan bimbang itu, bertanya apakah Yesus memang Raja Orang Yahudi. Pilatus semakin bingung dan bimbang menerima jawaban Yesus yang tidak secara lugas dan tegas memuaskan rasa ingin tahunya, kebingungan dan kebimbangannya. Dalam percakapan itu, Yesus malah memberikan 'pengajaran' kepada Pilatus, sekaligus mengajaknya untuk menguak 'kebenaran' dari relung hatinya dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku ?" (Yoh 18:34).

Pengajaran dan ajakan yang diajukan Yesus dalam pertanyaanNya justru menunjukkan wibawa Yesus yang jauh lebih tinggi daripada kekuasaan Pilatus, yang menurut dirinya sendiri, "... berkuasa untuk menyalibkan Engkau, dan untuk melepaskan Engkau ..." Yoh 19:1). Pilatus berkelit dan lagi-lagi berkelit menghadapi Yesus Orang Nazaret itu, yang sejujurnya dia sadari, 'lain dari para penjahat lainnya' ! Lagi-lagi dia seakan ingin memastikan apakah Yesus memang Raja, suatu kalimat yang justru mempertontonkan kekagumannya 'dalam hati' akan 'Anak Manusia' yang sedang ada di hadapannya. 

Dan percakapan yang cukup singkat itu diakhiri Yesus dengan sebuah kalimat pamungkas yang sungguh-sungguh 'menembus' hati Pilatus, juga menembus hatiku, "... setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu" (Yoh 18:37). Pilatus 'kalah telak' dari 'Manusia Itu', walaupun dia melancarkan 'jurus kelitan terakhir' yang sangat retorik, "Apakah kebenaran itu ?" (Yoh 18:38).

Satu pertanyaan besar terukir dalam relung hatiku setelah mendengarkan kalimat pamungkasNya, "Apakah engkau mendengarkan suaraKu sehingga engkau termasuk ke dalam kawanan orang yang berasal dari kebenaran ... ?"

SELAMAT HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun