Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Imajiner dengan Yesus : "Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu : Tuhan, Tuhan !"

21 November 2024   10:00 Diperbarui: 21 November 2024   10:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihatlah, Yesus menangis lagi. Kali ini Hati Tuhan masygul ketika Dia telah dekat dan melihat Kota Yerusalem, Kota Kejayaan Kerajaan Daud. Aku teringat ketika Dia juga menangis pada saat Lazarus yang dikasihiNya meninggal.

Dalam kedua peristiwa itu ada perasaan yang sama dalam hati Tuhan, kesedihan, belaskasihan, dan empati. Namun tercatat pula dua hal yang amat bertolak belakang sebagai penyebab perasaan Yesus. Pada saat Lazarus meninggal, Dia menangis karena berempati secara manusiawi kepada Maria dan Martha, kedua saudari Lazarus, yang juga amat dikasihiNya, mereka yang sungguh percaya kepadaNya.

Sebaliknya, saat ini, ketika Tuhan menangisi Yerusalem, Dia menangis karena Yerusalem dan segenap isinya ridak "mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu !" (Luk 19:42), karena segalanya tersembunyi bagi mata mereka. Dia menangis karena Yerusalem dan segenap isinya, yang mewakili umat manusia, tidak mampu mengenaliNya, bahkan menolak Dia. Dan, konsekuensi dari penolakan itu adalah kehancuran dan kebinasaan Yerusalem beserta seluruh isinya.

Di kemudian hari aku menyaksikan kehancuran nyata Kota Yerusalem karena diluluhlantakkan oleh Kerajaan Romawi pada tahun 70 sesudah Kristus lahir. Pada saat itu aku merasa bersyukur bahwa aku telah menerima Dia di dalam kehidupanku, tidak seperti Yerusalem yang menolakNya. Namun, seketika terngiang sabdaNya di telingaku, "Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu : Tuhan, Tuhan ! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga" (Mat 7:21).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun