Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berbincang dengan Sang Filsuf : Mereka Mengunjungi 'Kehormatan' ...

11 November 2024   09:35 Diperbarui: 11 November 2024   10:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/positive-ethnic-boss-using-laptop-in-light-office-5668878/

Mega-mega mendung teramat tebal bergayut di langit, menandakan hujan tak lama lagi akan mengguyur bumi. Sang Filsuf tetap mengayuh sepeda tuanya, menuju rumah salah seorang sahabatnya, Pak Karni. 'Janji adalah janji', begitu prinsip Filsuf. Dia telah berjanji mengunjungi sahabatnya itu pada Minggu sore, saat ini. 

"Selamat sore, Pak Karni," Filsuf segera menyapa saat bertemu Pak Karni. "Oh, sore juga, Tuan. Saya pikir Tuan tak jadi kemari karena mendung begitu tebal," Pak Karni menyalami Filsuf Tua.

"Kan saya sudah janji," ujar Filsuf sembari terkekeh, kebiasaannya. "Baik, terimakasih atas keteladanan prinsip Tuan." 

'Omong-omong, kok sepi ya. Biasanya hampir setiap sore rumah bapak dipenuhi kerabat dan keluarga, apalagi Minggu sore seperti ini. Apa karena mau hujan ya ?"

Wajah Pak Karni berubah sendu. "Bukan karena mau hujan, Tuan, tapi hari-hari saya sekarang yah, seperti ini, sepi, hanya ditemani istri tercinta. Tidak seperti dulu lagi, saat saya masih menjadi pejabat. Tak lama sesudah saya pensiun, kerabat dan keluarga yang biasanya berbondong-bondong kemari, menghilang satu persatu."

Sang Filsuf mengangguk-anggukkan kepalanya, "Saya belajar satu hal dari kenyataan ini, Pak Karni." 

"Apa itu, Tuan ?" bertanya Pak Karni dalam nada penasaran.

"Ternyata keluarga dan kerabat Bapak yang selama ini datang berkunjung sesungguhnya bukan mengunjungi Bapak !"

"Jadi mengunjungi siapa, Tuan ?"

"Bukan mengunjungi siapa-siapa, tetapi mengunjungi 'kehormatan' Pak Karni. Maka di saat mereka anggap kehormatan itu tidak melekat lagi pada diri Bapak, mereka bahkan seketika menjadi amnesia atau malah demensia, tak tahu lagi jalan ke sini ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun