Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengalaman Imajiner dengan Yesus : Lukas 17:1-6, "Tugasmu Adalah Menggali, Bukan Malah Minta Tambah ... !"

10 November 2024   17:55 Diperbarui: 10 November 2024   18:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.wikipedia.org/wiki/Mustard_seed#

"Kata-kataMu kepada murid-muridMu, dan tentu saja juga kepada kami, amat keras, Guru, 'Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu !' (Luk 17:1-3). Apa yang sesungguhnya harus kulakukan agar aku tidak melakukan penyesatan ?", aku berbicara dengan Guru.

"Yang harus kaulakukan adalah menyampaikan seluruh Firman dan PengajaranKu apa adanya, dengan mulutmu, dan tentu juga harus kauupayakan dengan sekuat tenaga, melalui seluruh perilakumu, kalaupun itu manis ataupun pahit. Jangan kausampaikan hanya Firman yang manis agar orang terpikat padamu atau yang pahit saja sehingga mereka sangat ketakutan. Dan engkau juga harus siap sedia membantu saudaramu, dengan tegoran, di mana perlu, dan pengampunan, yang mutlak perlu, 'Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia' (Luk 17:3-4). Karena jika engkau membiarkan dia berbuat dosa, ataupun engkau tidak mau mengampuninya, engkau berbuat 'dosa kelalaian', justru karena engkau tidak berbuat apa-apa !"

Aku memberanikan diri bertanya lagi, "Lalu mengapa ketika rasul-rasul berkata kepadaMu, 'Tambahkanlah iman kami !' (Luk 17:5), Engkau menjawab, 'Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu' (Luk 17:6) ?" Dengan kesabaran yang luar biasa dalam KasihNya, Tuhan menyahutku, "Bukankah kalian pernah mendengar SabdaKu, 'Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku' (Yoh 6:44) ? Itulah iman yang dikaruniakan Bapa kepada rasul-rasul, kepadamu, dan kepada semua orang yang percaya kepadaKu, karena bukankah 'Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih' (Mat 22:14) ? Maka, tugas rasul-rasul itu, tugasmu, dan tugas semua pengikutKu, kalian yang dipanggil, menjawab panggilan, dan kemudian dipilih, adalah, bukan meminta tambahan iman, melainkan menggalinya lebih dan lebih dalam lagi di dalam dan dari hatimu sendiri, sehingga, 'Kalau sekiranya kamu mempunyai iman' (Luk 17:6), yang berkembang, bahkan hanya menjadi, 'sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu' (Luk 17:6)."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun