Jelas kudengar sungut-sungut, ejekan, bahkan omelan Orang-orang Farisi dan Para Ahli Taurat yang 'merasa suci' itu, di saat "para pemungut cukai orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia" (Luk 15:1). Dengan wajah sinis penuh ejekan, "... bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: 'Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka" (Luk 15:2).Â
Seperti dalam banyak kesempatan, Yesus tidak langsung menanggapi mereka namun, "... Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 'Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya ? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.'" (Luk 15:3-7).
Yesus melanjutkan perkataanNya agar 'mereka yang merasa benar' itu semakin mengerti, walaupun mungkin tidak pernah mau, "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya ? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat" (Luk 15:8-10).Â
Aku tertegun karena tak jarang aku seperti domba yang sesat itu atau dirham yang hilang itu ! Rupanya Dia mengetahui isi pikiranku, "Benar, Nak. Engkau tak jarang seperti domba yang sesat itu atau dirham yang hilang itu !"
Aku terkejut mendengar ukaranNya, "Jadi apa yang harus kuperbuat, Tuhan ?" "Setiap kali kau tersesat atau hilang, biarkan Aku menemukanmu dan sesudah itu, berjalanlah bersamaKu untuk mencari dan menemukan domba yang tersesat atau dirham yang hilang lainnya ... "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H