Aku melihat, "Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ" (Luk 14:1). Setelah membicarakan beberapa hal, "... Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: 'Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar" (Luk 14:12-14).
Mendengar Sabda Yesus, seketika aku 'melarikan diri' dari pandanganNya. Mengapa ? Karena malu, tentu saja. Karena tepat seperti kata-kataNya, aku justru ingin mendapatkan balasan sehingga paling tidak bisa 'pulang modal' atau 'semakin mengikat kekerabatan dan persaudaraan' serta 'jejaring sosial dan bisnis' dengan mereka 'yang sederajat' denganku, jika aku mengundang mereka yang berduit. Dan aku lupa, sesungguhnya sebagian dari apa yang kumiliki adalah hak orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta ... !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H