Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perayaan Ekaristi Gereja Kristen Katolik (2) : Kesempurnaan Perjamuan Ekaristi di Surga

3 November 2024   07:16 Diperbarui: 11 November 2024   16:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/alam180795/

Sekali lagi, dalam Perayaan Ekaristi kita mengalami sekaligus tiga peristiwa penting dalam Pekan Suci Kehidupan Yesus Kristus, Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah. Dalam Perayaan Ekaristi kita juga berpartisipasi dalam persekutuan sejati dengan Tuhan dan satu sama lain. Dalam Perayaan Ekaristi kita menjadi undangan istimewa dalam Perjamuan Kudus Tuhan, yang sungguh-sungguh hadir dalam Tubuh DarahNya, bukan hanya dalam simbol, seperti yang diajarkan Gereja Kudus, "... Kristus selalu mendampingi GerejaNya, terutama dalam kegiatan-kegiatan liturgis. Ia hadir dalam Kurban Misa, baik dalam pribadi pelayan, karena yang sekarang mempersembahkan diri melalui pelayanan imam sama saja dengan Dia yang ketika itu mengorbankan Diri di kayu salib, maupun terutama dalam (kedua) rupa Ekaristi" (Sacrosanctum Concillium, SC, 7).

Perayaan Ekaristi sekaligus merupakan ibadah dan pelayanan yang paling sempurna kepada Bapa di surga, sekaligus sumber karunia dan berkat yang tak ternilai bagi kita. Hal ini juga diajarkan Gereja Kudus kepada kita, "Memang sungguh, dalam karya seagung itu, saat Allah dimuliakan secara sempurna dan manusia dikuduskan, Kristus selalu menggabungkan Gereja, MempelaiNya yang amat terkasih, dengan diriNya, Gereja yang berseru kepada Tuhannya dan melalui Dia berbakti kepada Bapa yang kekal" (SC 7).

"Dalam Liturgi di dunia ini kita ikut mencicipi Liturgi Surgawi, yang dirayakan di Kota Suci Yerusalem, tujuan peziarahan kita. Di sana Kristus duduk di sisi kanan Allah, sebagai pelayan tempat tersuci dan kemah yang sejati. Bersama dengan segenap balatentara surgawi kita melambungkan kidung kemuliaan kepada Tuhan. Sementara menghormati dan mengenangkan para kudus kita berharap akan ikut serta dalam persekutuan dengan mereka. Kita mendambakan Tuhan kita Yesus Kristus Penyelamat kita, sampai Ia sendiri, hidup kita, akan nampak, dan kita akan nampak bersama denganNya dalam kemuliaan" (SC 8). Dan kesempurnaan Perjamuan Kudus yang kita alami di dunia ini semoga akan kita alami di dalam Perjamuan Abadi di Surga.

Bersambung ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun