Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Catatan Cinta Paulus bagi Korintus (1) : Pengantar, Korintus, Kota 'Kosmopolitan'

1 November 2024   15:44 Diperbarui: 3 November 2024   06:16 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korintus kuno merupakan kota terkemuka selama periode Helenistik, masa di mana pengaruh budaya dan kekuasaan Yunani mencapai pada puncaknya di Eropa dan Asia. Masa ini berlangsung antara tahun 323 Sebelum Kristus hingga 146 Sebelum Kristus, saat Republik Romawi menaklukkan daratan Yunani. Pada tahun 146 Sebelum Kristus, Korintus diluluhlantakkan oleh Lucius Mummius Achaicus, seorang negarawan dan jenderal Romawi. Satu abad kemudian, Korintus dibangun kembali, mungkin atas perintah Julius Caesar.

Korintus terletak di sebidang tanah sempit dan genting di antara Teluk Korintus dan Teluk Saronik. Lokasi ini strategis sehingga membawa aura keberuntungan dan kemakmuran komersial bagi kota itu. Para pelaut yang berdagang lebih suka mengirimkan muatan mereka melintasi tanah genting itu daripada melakukan perjalanan panjang dan berbahaya di ujung Yunani.

Korintus baru dijajah Romawi sehingga sebagian besar penduduknya adalah Orang Romawi. Kemudian, Orang-orang Yunani mulai kembali ke kota itu dan pada saat Paulus mengunjungi Korintus, Orang Yunani sudah banyak di sana. Para pendatang dari Timur juga memadati Korintus seperti semut mengelilingi madu karena kemakmuran komersialnya. Dan Korintus benar-benar menjadi kosmopolitan. Juga banyak Umat Yahudi berdatangan ke sana dan mendirikan sinagoga.

Archibald Macbride Hunter, seorang penulis Teologi Perjanjian Baru, mengibaratkan  kehebatan Korintus di masa itu sebagai penggabungan Kota Newmarket di Kanada, Chicago di Amerika Serikat, Paris di Perancis, dan sedikit bagian Port Said di Mesir, saat ini. Sekali lagi, Korintus adalah kota yang 'sangat hidup' dengan jumlah penduduk diperkirakan antara seratus ribu hingga enam ratus ribu, suatu jumlah yang besar jika dibandingkan dengan penduduk Yerusalem yang diperkirakan 'hanya' delapan puluh ribu hingga seratus ribu jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun