Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy

8 Trik Kelola "Kebiasaan Makan Emosional"

28 Oktober 2024   13:35 Diperbarui: 11 November 2024   07:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Sebauh pertanyaan klasik adalah, "Manusia makan untuk apa ?" Jawabannya juga klasik, "Tentu untuk berhana hidup." Namun, seiring waktu, manusia menemukan kesenangan dan kenikmatan dalam 'makan dan memilih menu makanan'. Apalagi saat stres. Sebagian orang yang mengalami stres bisa jadi kurang nafsu makan namun sebagian lagi malah makan secara emosional, berlebihan, untuk meredakan emosi. Mereka yang 'makan emosional' ini butuh bantuan untuk menghentikan kebiasaan itu. Silakan simak 8 trik di bawah ini :

1. Waspada. Waspada terhadap apa ? Waspada terhadap pertanyaan ini, "Mengapa saya makan?" dan "Apa yang saya makan ?" Sangat diharapkan kedua pertanyaan ini menyadarkan Anda bahwa bisa jadi sebenarnya Anda sedang tidak 'lapar fisik' melainkan 'lapar psikologis' atau 'lapar emosional'.

2. Buat 'Buku Harian Makan'. Sangat bermanfaat jika Anda mencatat semua hal tentang 'makan' yang Anda lakukan sepanjang hari, meliputi kapan Anda makan, apa saja yang Anda makan, termasuk cemilan, minuman 'full energy', dan yang lainnya, seberapa banyak Anda makan, serta di mana Anda memakannya. Catatan harian yang 'panoramik' ini mungkin bisa 'membelalakkan' mata Anda tentang kebiasaan makan yang Anda jalankan dan tentu saja akan menjadi 'bahan pembelajaran'.

3. Serius lapar ? Anda baru saja makan dalam porsi besar beberapa menit yang lalu dan sekarang masih ingin ngemil. Anda perlu bertanya pada diri sendiri, "Lapar lagi ? Serius ?" Atau sebenarnya penyebab keinginan makan itu adalah masalah emosi saja. Mungkin lebih baik melakukan sesuatu, selain makan atau ngemil, sampai keinginan tersebut hilang. Anda bisa berjalan-jalan atau menelepon teman. Atau siapa tahu Anda sebenarnya mengalami dehidrasi sehingga hanya butuh minum.

4. Dapatkan Dukungan. Dukungan keluarga dan teman sangat penting buat Anda. 'Berbagi' tentang apa yang Anda alami, kepada orang yang tentunya harus dapat dipercaya, akan membantu Anda tetap merasa positif dan fokus pada saat stres. Upaya ini juga akan membantu Anda mempertahankan gaya hidup sehat.

5. Jangan 'Khawatir' tentang Pola Makan. Jangan terlalu khawatir tentang pola makan Anda yang malah bisa membuat Anda semakin 'ngidam' terhadap makanan tertentu. Silakan mencoba makanan baru, atau cara berbeda dalam menyiapkan makanan favorit lama. Silakan 'hadiahi' diri Anda dengan cemilan yang Anda tahu pasti, sehat dan dalam porsi wajar.

6. Jauhi 'Godaan'. 'Jauhkan' cemilan tidak sehat dengan tidak menuliskannya dalam catatan belanja dan tentu saja juga tidak membelinya. Buat daftar belanjaan makanan sehat yang ketat dan patuhilah. Jangan pula pernah mengunjungi warung, minimarket, atau supermarket di saat Anda merasa lapar atau 'mood' sedang tidak baik-baik saja'.

7. Jangan 'Tenggelam'. Anda harus berupaya, walaupun mungkin sulit, tidak tenggelam terlalu dalam dengan stres yang Anda alami. Berpikir lebih rasional sungguh dapat membantu.

8. 'Mengakali'. Anda bisa menambahkan bahan-bahan makanan sehat seperti sayuran dan buah ke menu Anda sehingga porsi makan berat jadi berkurang. Jika lagi 'pengen' makanan atau minuman manis, pesanlah dalam porsi kecil, atau berbagi dengan keluarga dan teman. Anda tetap bisa menikmati 'makan' tanpa terlalu 'menyiksa' diri.

Mengalami hari-hari buruk bukan berarti takkan ada hari-hari baik di waktu mendatang ! Keep your spirits up and get ready to face the good days .....!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun