Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fibrilasi Atrium: Gangguan Jantung yang Bisa Mengancam Nyawa

19 Oktober 2024   11:01 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/video/red-heart-on-black-background-10760611/

Fibrilasi Atrium atau Atrial Fibrillation (AFib) merupakan gangguan irama jantung yang bisa mengancam nyawa karena meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung. Adanya gangguan kelistrikan jantung menyebabkan ruang atas jantung (atrium) berdenyut sangat cepat hingga bergetar atau mengalami fibrilasi. Hal ini menyebabkan bilik bawah (ventrikel) berdenyut tidak sinkron, padahal biasanya atrium dan ventrikel bekerja sama sehingga jantung memompa darah dengan irama yang stabil.

Kalau denyut jantung pada orang normal 60-100 permenit, denyutan pada AFib tidak teratur, dapat menyebabkan denyutan cepat dan berdebar-debar, hingga 100-175 denyut per menit.

Siapa yang berisiko menderita AFib ? Anda yang berusia di atas 60 tahun, terutama pria, dan punya anggota keluarga dekat yang pernah atau sedang mengidap AFib. Apalagi jika Anda mengidap hipertensi, penyakit arteri koroner, pernah mengalami serangan jantung, menderita gagal jantung atau gangguan katup jantung. AFib juga dapat dipicu oleh kelainan tiroid atau infeksi serius seperti pneumonia.

Bagi banyak orang, gejala AFib tidak terlihat jelas. Namun waspadalah jika ada gejala-gejala berikut : denyut nadi tidak teratur, jantung berdebar kencang, perasaan berdebar-debar, nyeri dada, merasa sesak napas, dan nyeri kepala ringan atau pusing. Jika Anda sepertinya mengalami AFib, jangan panik. Namun, jangan abaikan gejala-gejala apapun yang Anda alami, segera minta pertolongan Dokter. AFib dapat ditangani, tentunya lebih dini lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun