Apakah ada orang yang sebenarnya cemas atau bahkan mengalami depresi namun tetap terlihat ceria dan menunjukkan perilaku bahagia ? Ada dan gangguan seperti ini sangat nyata ! Orang-orang seperti ini mengalami apa yang disebut 'Smiling Depression', atau 'Depresi Tersenyum'.
Melalui penampilannya yang tidak seperti orang depresi pada umumnya, mereka yang mengalami Smiling Depression ingin meyakinkan keluarga dan orang lain bahwa mereka merasa baik-baik saja dan penuh vitalitas seperti biasanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka ingin meyakinkan keluarga dan orang lain bahwa mereka sedang tidak menghadapi masalah apapun. Jadi, keluarga mereka dan orang lain bisa jadi tidak menyadari bahwa mereka mungkin memerlukan bantuan.
Siapa yang paling berisiko mengalami Smiling Depression ? Orang-orang yang cenderung perfeksionis atau ambisius. Menjaga penampilan penting bagi orang-orang seperti ini. Mereka pandai berpura-pura, bisa tertawa berlebihan dan tetap produktif di tempat kerja. Namun di dalam hati, mereka mungkin merasa seperti penipu. Pada saat yang sama, mereka  mungkin merasa malu karena sebenarnya merasa sedih. Semua itu dapat menghalangi mereka untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain atau mendapatkan bantuan medis.
Lantas, apakah Smiling Depression berbahaya ? Terkadang Depresi Tersenyum lebih berbahaya dibandingkan bentuk 'Depresi Klasik'. Salah satu risiko yang tidak bisa diabaikan adalah bunuh diri, dan hampir tidak ada tanda dan gejala yang tampak sebelumnya sehingga orang-orang di sekitar mereka tentu saja tidak mewaspadai kemungkinan itu. Orang dengan Depresi Tersenyum mampu menutupi semua hal dalam perasaannya dengan amat baik.
Ada kabar baik bahwa Smiling Depression dapat ditangani dan disembuhkan. Jika seseorang merasa mungkin mengidapnya, menemui psikiater atau ahli kesehatan mental lainnya adalah jalan terbaik. Dan, keterbukaan dan kejujuran saat berhadapan dengan terapis sangat dibutuhkan agar penanganan dan terapi yang tepat ditemukan dan dapat diterapkan.
Hal yang tidak kalah penting adalah kepedulian keluarga dan orang-orang di sekitar, terutama 'orang-orang dekat' untuk saling peduli dengan tulus dan penuh kasih sehingga semakin banyak anggota keluarga bahkan teman-teman yang bisa saling terbuka mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialami, sehingga lebih dan lebih banyak orang terselamatkan di tengah dunia yang semakin 'tidak ramah' ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H