Massa dari aliansi Masyarakat Pemerhati Jasa Kontruksi (Mperjakon) menggelar unjuk rasa di depan gedung KPK. Mereka mendesak KPK mengusut apa yang mereka yakini sebagai Penyelewengan anggaran di lingkup BBWS Citanduy dalam skandal dugaan korupsi di beberapa Proyek Irigasi.
Aksi Santuy tersebut digelar pada Senin (03/06/2024) hari ini. Dalam aksinya, massa membawa sejumlah spanduk dan dokumen pendukung yang berisi fakta di kasus Proyek irigasi Strategis Salah satu spanduk berisi dugaan Monopoli Oleh Kepala Balai beserta PPK Irigasi
"Fakta Dilapangan" beberapa kali Masyarakat Pemerhati Jasa Kontruksi sudah melaporkan duganan-dugaan Penyelewengan dan Monopili di Lingkup BBWS Citanduy ke KPK namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut ungkap Kartiwa.
Beberapa orang peserta aksi juga tampak Berorasi sambil membentangkan Spanduk di depan Kpk diantara nya,Kartiwa,Dodi,Erwin.
"Koordinator aksi, dodi, mengatakan Orasi tersebut mendesak sekaligus meminta menindak lanjuti Dugaan kasus BBWS Citanduy yang sudah dilampirkan Di Pertengahan Tahun 2023 lalu, pelaporan utama adalah sebagai berikut:
Bahwa berdasarkan Peraturan Perundang -- undangan sebagaimana dimaksud diatas, kami dari Masyarakat Pemerhati Jasa Kontruksi
(MPERJAKON) selaku kontrol masyarakat yang merasa berkepentingan untuk memantau segala bentuk pengalokasian dana Negara yang khawatir disalurkan
dengan pola -- pola menyimpang oleh pihak / oknum yang tidak bertanggungjawab, dari hasil penelusuran kami
menemukan adanya dugaan terjadinya penyimpangan / pelanggaran Hukum atas eksistensi / keberadaan
kegiatan di BBWS Citanduy tentang Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Lakbok Utara Paket 2
Tahun Anggaran 2022 sumber anggaran APBN yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Restu Ayunda KSO PT.