Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Cemplung Kolam

4 Oktober 2014   14:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:25 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ulang tahun sangat lazim untuk dilakukan mulai dari anak-anak sampai kalangan dewasa dan orang tua.Tapi biasanya birthday dirayakan dengan pesta besar-besaran yang mengundang semua sanak saudara, sahabat atau teman dekat dan semua tetangga sekitar. Bahkan bagi orang yang taraf ekonomiya lebih mampu sering juga mengundang para artis atau para penghibur lain seperati pesulap ataupun badut pesta atau yang lainya. Namun hal tersebut memmang pantas bagi mereka yang memiliki budget lebih.

Tapi bagi kami para pemilik ekonomi taraf menengah kebawah hal tersebut sangat sulit untuk diwujudkan apalagi kata ‘big parti’.Tapi walaupun begitu kami memiliki suatu hal yang spesial saat kami merayakan ulang tahu di boarding,, yaitu tradisi cemplung kolam. Meskpun tidak di rayakan dengan sepotong kue dan hadirin yang banyak tapi momen ulang tahun kami sangat dirasa membahagiakan.

Lucunya tradisi ini bukan hanya bagi yang berulang tahun saja misalnya disaat saya ualng tahun, saya memang diceburkan ke kolam dan basah kuyup apalagi kolamnya kotor dan berisikan ikan-ikan lele. Tapi setelah saya bangkit dan keluar dari kolam yang dilakukan adalah mengejar siapa saja dan yang tertangkap langsung diceburkan ke kolam tadi kemudian teman saya yang juga sama-sama basah akan bersama mengejar teman yang lain dan menyeburkanya sapai pada akhirnya semuanya baasah kuyup begitupun para pendamping dan itu dilakukan siapa saja saat dia berulang tahun. Yang lebih heboh lagi kalau yang akan di ceburkan kekolam lari kejalan raya semuanya akan mengejar mirip seperti maling ketangkap basah dan keluar dari kolam seperti kucing kesiram.Walaupun begitu adanya tapi kami malah merasa sangat bahagia dan tidak ada dendam di hati kami.

Tradisi ini bukan hanya berlaku bagi kami saja para penghuni boarding tapi juga biasa berlaku bagi mereka yang datang dan ber tamu kesini. Jika ada tamu atau teman belajar baru yang datang kesini dan kebetulan pada hari ulang tahunnya maka tradisi ini akan berlaku bagi tamu yang berulang tahun tersebut. Tentunya dengan persetujuan dari pihak yang bersangkutan dengan oarng tersebut baik dari temanya ataupun keluarganya sendiri.

Ada sebuah cerita, pernah ada seorang teman belajar kami yang memang baru hari itu dia ke biarding yaitu teman belajar dari universitas jendral soedirman (unsoed). Pada saat itu dia datang bersama teman-teman rombongan yang sama dari unsoed dan bermaksud untuk merayakan ulang tahunnya bersama kami dengan membawa setempah nasi tumpeng dan lauk pauknya yang lengkap. Saat dia datang kami semua menghampirinya dan bersalaman sambil mengucapkan ‘happy brithday’lalu kami berkumpul dan tiup lilin.Setelah itu mulai pembagian nasi tumpeng sebagai pengganti kue ulang tahun dan yang unik bukan kami yang memberikan hadiah tetapi yang berulang tahunlah yang berbagi hadiah kepada kami.

Tapi tetap siapapun yang masuk ke boarding dalam keadaan ulang tahun tidak akan lepas dari jeratan kaum jahiliyahnya boarding. Dengan berkualisi bersama teman-teman mahasiswa yang lain kami sepakat untuk menjahili yang sedang berulang tahun ini. Akal-akalan yang kami lakukan yaitu pertama kami melakukan salamam dan mengucapkan terimakasih atas hadiah yang di berikan kepada kami kemudian kami meminta foto baring didekat kolam sebagai tanda terimakasih dan kenang-kenagan.Tapi sayangnya dia sudah mengerti muslihat kami dan menolak kemudian menjauh dari kerumunan kami dan medekat ke kran air sebelah utara.Namun kami tidak habis akal lau kami mengepungya dari semua arah dan menaggkapnya dari belakang alhasil dia tidak bisa berkutik dan sulit melepaskan diri. Dengan hitungan satu..dua…tiga…. dengan kompak kami melemparkanya ke tengah kolam tapi sayangnya kolam yang kami gunakan bukanlah kolam yang biasanya yang memiliki kedalaman sepinggang oaring dewasa. Tapi kami melemparkanya kekolam yang dalamnya hanya selutut kaki saja alhasil badanya sangat kotor karena langsung menerjang lumpur.

Tidak banyak fikir dia langsung mengejar kami dan berusaha menceburkan kami ketempat yang sama namun sayangnya kami lebih cepat menghindar dan usahanya balas dendam sia-sia.Dengan muka yang terlihat sangat kesal dia langsung membersihkan diri di karan air sammbil menggerutu “tuhkan benar!ini sudah kelima kalinya di hari ini aku masuk kolam ikan kotor lagi, udah gitu gak bawa ganti pula”.Dengan muka masamnya dia mengahpiri kami tapi kami tetap bersiap takut dia balas dendang tapi ternyata dia malah pamit untuk pulang dan  tidak dengan bersalaman  dia langsung masuk mobil dan mengajah semua temanya pulan. Dengan perasaan kurang enah kamipun mendekati moilnya dan meminta maaf lau dia bilang “sudah tidak apa-apakoh tapi hanya sedikit agak jengkel saja soalnya sanya paling males masuk angin”. Kemudian kami menyalaminya sambil meminta maaf dan juga menyalami yang lainnya kemudian mereka pamit pulang.

Bukan hanya itu saja cerita lucu tentang tadisi cebur kola mini ada satu lagi cerita yang tidak kalah lucunya soalceburan boarding, yaitu ketika salah seorang teman kami berulang tahun seperti biasanya kami cebur ceburan sampai basah.Kebetulan siang itu yang belum nyebur ada Syukur dan Kang Isrodin kepala sekolah kami.pada sore harinya Kang Is begitu panggilan akrabnya baru pulang sehabis kegiatan dari luar.sorepun berganti senja dan senjapun berganti malam waktu shalat maghribpun tiba. Seperti biasanya kami semua mengantri untuk berwudhu di kran depan aula kampus dan kebetulanya Kang Is dan Syukur menggunakan baju dan sarung yang sama warnaya hitam-hitam. Pada sat itu Syukur berwudhu bersama saya di kran depan sedangkan Kang Is di pinggir kolam sendiri. Dam Yuli berada di dalam gazebo dekat kolam iokan juga, entah dari mana tiba-tiba munculah sifatb jahiliyahnya dengan sengaja Kang Is yang sedang berwudhu dan mencucukakinya langsung saja didorong dan masuk kekolam.Alhasil semua badannya basah kuyup begitu juga baju dan sarungnya setelah bangkit dari kolam dan terkena sianrlampu, Yuli yang tadinya tertawa-tawa menjadi terdiam dan menatap kaget ke muka Kang Is. Dengan perasaan bersalanya dia langsung meminta maaf dan berkata ”maaf  Kang maaf, saya fikir adi itu Syukur”terlihat mukanya menampakan wajah yang ketakutan, cemas dan berselimut perasaan bersalah.Untungya Kang Is tipe orang yang sabaran dengan tawanya yang dari tadi tidak berhenti beliau memaafkan kesalahan Yuli dan terihat ikhlas.

Otomatis besok paginya Kang Is langsung meriang dan hanya tiduran saja di kamar, dengan rasa bersalahnya Yuli datang menjenguk dan sekali lagi meminta maaf yang sebesar-besarnya. Seperti sebelumnya kang Is memaafkan murid didiknya dengan tulus dan lapang dada. Sebagai permohonan maafnya Yuli membuatkan segelas the hangat sebagai obat dingin dan menyodorkanya ke kang Is.

Tapi walau bagai manapu semua yang terjadi tetap saja membawa kegembiraan dan keceriaan bagi kami walaupun harus merasa malu terlebih dahulu.Dan teernyata kegembiraan bukan hanya bisa didapat dari seuatu hiburang atau penghibut tapi juga bisa didapat dari hal sederhana seperti ini. Seperti kata pepatah gila walaupun kita masuk kedalam jurang paling berbahaya sekalipun tapi kalau hati kita berada dalam sika cita tetap saja akan terasa indah.

Selain untuk merayakan hari ulang tahun tradisi cebur kolam ini juga sebagai ajang keakraban dan kesetaraan bagi kami dimana tradisi ini mengajarkan bahwa kami ini sesungguhnya sama saja bagaimanapun keadaanya tetap saja sama. Semoga dengan adanya tradisi ini dapat tetap menjalin rasa kekeluargaan di antara kami dan tidak akan pernah terputus meskipun rintangan bersar mencoba memisahkan terkecuali tangan tuhan yang memutuskan. Saling percaya dan mempercayai, saling berbagi suka dan duka merupakan dasar kehidupan kami di sini.

Casrono. Peserta didik Boarding School Mbangun Desa asli anak Salem Brebes

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun