Jarum pendek di jam dinding pendopo boarding school Mbangun Desa menunjuk tepat di angka 23.00 WIB, ketika kami (Khamim, Pai, Beni, Firman, Atul,Veny,Wuryanti dan Uli) bersama kang Adib dan ustadz Novi yang spesialis sopir mobil belajar Argowilis bersiap berangkat ke Semarang. Ada kebahagiaan yang kami rasakan karena sebagian diantara kami belum pernah ke Semarang. Kebahagiaan yang muncul karena kami memperoleh kesempatan untuk iktu jalan-jalan. Tapi juga muncul kecemasan di pikiran. Kecemasan karena kami di haruskan menyelesaikan laporan kegiatan, maksimal 24 jam setelah kembali dari Semarang.
Selasa,8 Januari 2013
Selamat Pagi Semarang....
“Subuh, Subuh,Subuh….” Teriakan Kang Novi membangunkan kami dari lelap tidur di Mobil Belajar. Meski mata masih ingin terpejam dan kaki malas untuk berjalan, kami memaksakan diri untuk bangun. Ternyata kami sedang berada di sebuah SPBU di Bawen Semarang. Kata kang Novi kami sudah sampai di SPBU ini pada pukul 03.30 Wib
Bergegas kami mencari toilet untuk membuang sisa minuman juga limbah makanan produksi perut di badan, lalu mengambil air wudhu dan sholat Subuh di mushola SPBU. Usai sholat Subuh, kami kembali ke mobil dan melanjutkan mimpi yang terpenggal…
Pukul 06.30,kami di bangunkan lagi oleh Kang Novi. Masih di SPBU Bawen. Kami kemudian bergantian dengan teman-teman mandi. Tapi ada satu temen yang tidak mandi yaitu Firman. Katanya,dia tidak terbiasa mandi pagi takut jadi ganteng. He he he…
Habis mandi kami sarapan dengan menu Arem-arem,gorengan tempe dan bakwan. 1 (satu) orang jatahnya 2 (dua) arem-arem dan 2 (dua) gorengan. Siapa yang makan 3 (tiga) ??? hayooo,ngaku….
HORTIMART
07.45 – 15.00 Wib
Tak sampai 5 (lima) menit selepas SPBU Bawen,kami tiba di Hortimart. Sebuah kebun buah-buahan terletak persis di pinggir jalan raya Semarang – Bawen. Turun dari mobil belajar kami langsung masuk ke outlet hortimart. Ada beragam buah-buahan dan sayuran yang tertata rapi di ruangan yang berukuran kurang lebih 6 x 10 meter. Beberapa menit di outlet kami kemudian jalan kaki menuju tempat pertemuan. Sepanjang jalan kami melihat beraneka ragam jenis buah-buahan. Ada durian,buah naga,buah mangga,buah nangka dan macam-macam buah yang lain.
Sampai di tempat pertemuan,ternyata teman-temannya kang Adib belum pada datang. Sambil menunggu,kami memanfaatkan waktu untuk berjalan-jalan melihat-lihat berbagai jenis tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di sekitar lokasi pertemuan.
Jalan-jalan melihat kawasan Hortimart, menghadirkan bayangan yang sering membuat kita berangan. Seperti kata kang Adib :
“Mimpi kita tentang Boarding School Mbangun Desa setali tiga uang seperti Hortimart. Ada lahan yang cukup luas.
Kita akan berbudidaya aneka macam sayuran, minimalnya untuk mencukupi kebutuhan dapur, sehingga kita tak perlu belanja ke pasar.
Kita bisa menanam aneka macam buah-buahan tidak hanya untuk di jual tetapi juga untuk menjamu ketika orang tua kita datang juga tamu-tamu yang bertandang.
Kita akan bikin kolam dan kita tebar beragam jenis ikan. Kita buat kandang dan kita pelihara hewan piaraan. Tak harus banyak. Setidaknya hasilnya cukup buat pesta pernikahan kawan-kawan.
Kita buat asrama untuk kawan-kawan yang belajar. Tak harus gedung bertingkat dan berpagar. Cukuplah dengan gazebo-gasebo dari kayu dan bamboo yang di bangun di atas kolam. Pendopo yang beratap ilalang dan tajug (masjid) yang beratap ijuk.
Kita juga akan pelihara kuda. Sebagai hewan tunggangan transportasi di kampus kita. Juga untuk kita berolahraga”.
Indahnya Hidup di Boarding School Mbangun Desa….. Tuhan, tolong kami, segera wujudkan mimpi itu…
Beberapa saat kemudian, temen-temannya kang Adib mulai berdatangan. Kami mendekat dan bersalaman. Oleh Pak Budi Darmawan,kami dan juga rombongan Komisi Penyuluhan di ajak berkelililing kawasan Hortimart. Kami mendapatkan kehormatan naik mobil nya Hortimart dan berada di depan bersama Mba Damang yang jadi pengelola Hortimart,sementara rombongan komisi penyuluhan naik beberapa mobil di belakang.
Lokasi pertama yang di tuju adalah Embung yang berada di tempat yang paling tinggi di kawasan itu. Di sekitar embung terdapat banyak pohon durian. Sambil berjalan-jalan memutari Embung, Bapak Budi Darmawan memberikan penjelasan tentang Hortimart.
Hortimart adalah kawasan seluas 25 (dua puluh lima) hektar milik pribadi Pak Budi Darmawan. Sebelumnya kawasan ini merupakan tempat persemaian tanaman Cengkih,kemudian berubah menjadi kawasan buah-buahan dan saat ini sedang mulai di kembangkan budidaya sayur-sayuran non pestisida dengan screen house. Di Hortimart terdapat 48 (empat puluh delapan) jenis tanaman buah-buahan. Setiap jenis tanaman buah-buahan ada sekitar 20 – 40 tanaman. Khusus jenis durian terdapat sekitar 100 (seratus) varietas baik local maupun durian dari berbagai Negara. Setiap varietas durian di berinama dengan nama-nama tokoh dalam dunia wayang, seperti durian Semar,Werkudara,Janoko,Drupadi, Petruk,gareng dan lain-lain. Dari banyak varietas ada satu varietas durian yang paling enak dan mahal namanya durian Mouseking. Durian ini berasal dari Malaysia. Harga duriannya mencapai Rp. 500.000 per butir.
Di Kawasan Hortimart di buat Embung untuk menampung air hujan. Ada 3 (tiga) embung. Embung ini berfungsi untuk menyirami tanaman pada saat musim kemarau. Tehnik penyiraman dengan menggunakan model Dreep Irigation. Caranya dari Embung di bikin saluran dengan menggunakan pipa paralon. Lokasi embung di tempat yang paing tinggi untuk memudahkan pengaliran air pada saat penyiraman..
Bapak Budi Darmawan juga menjeleaskan kalau Hortimart saat ini belum mengarah pada aspek bisnis tetapi lebih menjadikan hortimart sebagai tempat uji coba dan penelitian beraneka jenis buah-buahan. Berdasarkan hasil uji coba yang sudah di kembangkan, sesungguhnya buah-buahan itu apabila di rawat dengan baik dan juga benar,berbuahnya tidak mengenal musim. Bisa berbuah terus dan terus…
Lokasi berikutnya yang kami kunjungi adalah tanaman Jeruk. Ada beberapa jenis varietas jeruk yang di tanam dan hamper semua tanamannya sedang berbuah. Benar kata Pak Budi darmawan,kalau buah di rwat dengan baik maka berbuahnya tidak mengenal musim. Kami melihat buah Jeruk di satu Pohon ada yang masih kecil (pentil) tetapi pada pohon itu juga terdapat buah yang besar dan ada juga yang matang. Melihat buah Jeruk yang sudah matang,beberapa orang dari rombongan meminta ijin memetik dan mencicipi rasa buah jeruk. Rasanya… ? muuuuaniiisseee pollll
Bersebelahan dengan tanaman Jeruk,terdapat tanaman papaya (gandul) ada 2 jenis tanaman Pepaya yang di tanam yaitu jenis papaya estetika dan Pepaya Hongkong. Menurut Mba Damang, Pepaya Hongkong ini pusa peluang besar untuk menggeser dominasi Pepaya California yang saat ini sedang Booming. Di kebun papaya ini kami melihat aplikasi dari Dreep Irigation. Di setiap larikan tanaman di pinggirnya di taruh drum untuk menampung air dari Embung. Dari drum kemudian disalurkan ke kotak-kotak air yang terpasang rapi di sisi larikan tanaman. Pengaliran airnya menggunakan pipa paralon. Untuk menyiram tanaman cukup dengan membuaka pnutup yang berada di bawah setiap kotak.
Karena keterbatasan waktu, Jalan-jalan mengelilingi kebun tidak bisa ke semua lokasi. Setelah melihat-lihat kebun papaya dan dreep irrigation,rombongan kembali ke ruang pertemuan. Di ruang pertemuan kami di sambut dengan minuman yang seperti kolak tapi sangat kental. Minuman dalam mangkuk di kasih santan dan es batu. Nikmatnya…..
Nasionalisme dari Ruang Pertemuan
Pertemuan di buka oleh Bapak Harjuli selaku sekretaris Komisi Penyuluhan pertanian Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Oh,ya .. Pak harjuli ini pernah menjadi narasumber waktu kami pelatihan usaha ternak kambing dan domba tanggal 6 – 9 oktober 2012 di Kantor Diklat Baturaden. Kemudian di lanjutkan dengan sambutan dari ketua Komisi Penyuluhan yaitu Bapak Ir Gatot Adji Sutopo. Belaiau menjelaskan bahwa pertemuan Komisi Penyuluhan ini agendanya adalah membahas rencana kegiatan Komisi Penyuluhan provinsi Jawa Tengah tahun 2013.
Pertemuan kali ini sengaja mengambil tempat di Hortimart agar anggota Komisi penyuluhan bisa melihat dan belajar dari apa yang di lakukan oleh Pak Budi Darmawan dalam mengembangkan budidaya buah-buahan dan sayuran. Lalau Pak Gatot mempersilahkan kepada Bapak Budi Darmawan untuk berbagi pengalaman dan memberikan penjelasan agar bisa melengkapi informasi hasil jalan-jalan di lapangan melihat-lihat tanaman.
Banyak hal yang di sampaikan oelh Pak Budi Darmawan yang kemudian pada hal-hal yang bersifat teknis di lengkapi penjelasannya oleh Mba Damang dan di tambah dengan session Tanya jawab. Tulisan berikut ini mencoba merangkum dari apa yang bisa kami tangkap dari penjelasan beliau.
1.Sebagai bangsa Indonesia semestinya kita harus bersyukur bahwa kita di karuniai sumberdaya alam yang melimpah, tanah yang subur,keanekaragamanhayati, iklim yang sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman. Berbeda dengan Negara-negara lain di dunia
2.Bisnis itu ada yang “From Something to Nothing” dari ada menjadi tidak ada. Seperti bisnis di pertambangan minyak. Awalnya kita bisa menambang minyak yang sudah ada, sampai pada saatnya nanti bisnis itu terhenti karena sudah tidak ada lagi yang di tambang. Kemudian ada bisnis yang “From Nothing to Something” dari tidak ada menjadi ada bahkan bisa menjadi berkembang. Inilah bisnis yang seharusnya kita pilih dan kita geluti. Dunia pertanian adalah bisnis yang menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
3.Sebagai warga bangsa yang besar,terdiri dari bermacam suku dan memiliki banyak bahasa dan hidup damai dalam kebhinekaan, kita juga bangga bersatu dalam wadah NKRI yakni Negara Kesatuan Republic Indonesia. Tapi saying, sekarang kita terlanjur bangga dalam wadah NKRI tetapi Negara Kuli Republik Indonesia
4.Kita memang telah menjadi kuli di negeri sendiri dengan majikan yang kita sebut “KAPITALIS”. Potensi alam kita yang subur ternyata belum mampu menjadikan kita sebagai “Marhen” seperti yang di impikan oleh Bung Karno. Kita salah kaprah memaknai Marhen hanya sebagai “wong cilik” Marhen sebagai “orang lemah” marhen sebagai “orang miskin”. Yang di sebut Marhen adalah orang yang mampu berdiri diatas kaki sendiri,orang yang merdeka, orang yang bebas dari ketergantungan. Saat ini, negeri kita sangat tergantung kepada Negara lain. Termasuk di bidang pertanian. Hampir semua produk pertanian saat ini impor.
5.Kita telah kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa. Bahkan kita telah kehilangan “harga diri” dan parahnya kita malah merasa bangga. Dimana jiwa dan semangat Nasionalisme kita ??? kita lupa dengan tulisan bung Karno “Indonesia Menggugat” kita harus berjuang dan bekerja keras bersama-sama agar kita kembali kepada jati diri dan harga diri kita sebagai sebuah bangsa yang besar
6.Semangat Marhenisme nya Bung Karno itulah yang kemudian melatarbelakangi Pak Budi Darmawan ingin membentuk Lembaga Riset Tani dan Sekolah Tani. Lembaga riset tani merupakan lembaga berkumpulnya para pakar pertanian untuk melakukan berbagai macam penelitian dalam rangka membangun pertanian Indonesia yang tangguh. Sekolah tani, menjadi lembaga candradimukanya anak-anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh ilmu pertanian agar kelak dunia pertanian Indonesia menjadi yang terbaik di dunia. Dan kita pasti bisa
7.Lulusan sekolah tani tidak perlu memusingkan masa depannya. Setidaknya ada 4 (empat) kesempatan bagi alumni sekolah tani. Mereka nantinya bisa menjadi pegiat di Yayasan Obor Tani (yayasan yang bergerak di bidang pertanian yang didirikan oleh Pak Budi Darmawan,Pak Gatot dkk), bisa bekerja di perusahaan perkebunan atau pertanian, bisa menjadi konsultan tani,juga bisa berwirausaha sebagai petani
8.Untuk menjadi yang terbaik, syaratnya Cuma ada 2 yaitu para petani harus Pintar dan Jujur. Untuk menjadi pintar petani harus mau belajar dan terus belajar. Pemerintah juga harus mau memfasilitasi usaha bidang pertanian. Karena pintar dan jujur jika tidak di fasilitasi, tidak di beri modal ya tidak bisa apa-apa. Seperti di Negara-negara lain di dunia, para petani mendapatkan perhatian yang sangat besar dari Negara. Indonesia kalau mau maju ya petaninya harus di pikirkan. Harus di bantu.
9.Untuk mewujudkan impiannya itu, saat ini Pak Budi Darmawan sudah menyediakan lahan seluas 25 hektar dan uang (katanya hasil penjualan pabrik mebelnya) sebesar Rp. 5 Milyar. Dan kalau kurang masih siap untuk di carikan tambahan modal lagi.
10.Budidaya sayuran yang saat ini dikembangkan oleh Hortimart, dimulai inisiatifnya dari orang yang mau belajar. Beliau mencontohkan, Mba Damang. Perempuan sarjana ekonomi yang sudah bergabung dan di beri kesempatan belajar oleh Pak Budi Darmawan. Mba Damang sebelumnya tidak mengenal dunia pertanian. Tetapi dengan mau belajar dan bekerja keras,terbukti mba Damang bisa. Hasil produksi sayurannya sudah di terima pasar melalui supermarket dan Mall di kota Semarang dengan harga yang sangat baik. Kalau di hitung-hitung hasilnya bisa sepuluh kali lipat dari modal yang di keluarkan
11.Pengalaman uji coba budidaya sayuran non pestisida malah telah menginspirasi Pak Budi Darmawan untuk berbisnis media tanaman sayuran,dan benih sayuran. Bisnis ini rencananya akan di lounching sekitar 3 bulan kedepan
Makan Siang di Green Resto Hortimart
Usai penjelasan dari Pak Budi Darmawan, pertemuan di break untuk Sholat dan makan siang. Kami melaksanakan sholat dhuhur di salah satu ruang di Mess sebelah ruang pertemuan. Setelah itu,kami menuju tempat makan di Green Resto Hortimart. Letaknya hanya sekitar 50 meter dari ruang pertemuan. Green Restotus) Hortimart ruangannya sangat luas. Cukup untuk menampung 300 (tiga ratus) orang. Menu makan siangnya serba Vegetarian. Ada bermacam jenis sayuran dengan pilihan bumbu seperti Pecel atau bumbu kluban, ada tempe dan tahu, telur dadar, rempeyek kacang dan kerupuk. Minumnya ada air putih, the, dan jus jambu. Sebagai pelengkap menu makan siang, di sediakan pula beberapa jenis buah-buahan. Sangat nikmatt… tapi agak kurang nyaman karena pas kami sedang makan siang, angin bertiup cukup kencang. Dalam hati kami sempat terpikir,jangan-jangan akan ada angin topan dan merubuhkan bangunan resto tempat kami makan. Alhamdulillah ketakutan kami tak terjadi…
Rapat pembahasan program Kerja Komisi Penyuluhan
Perut kenyang, duduk di ruangan yang sangat nyaman kemudian mendengarkan penjelasan rencana Anggara Kegiatan Komisi Penyuluhan yang di sampaikan oleh Bapak Gatot Adji Sutopo dan Bapak Ir. Samtoro, membuat sebagian di antara kami tak kuat menahan mata untuk tidak terpejam. Termasuk kang Novi yang kami yakin tak sempat menangkap apa yang di diskusikan karena keburu ketiduran.
Beberapa hal yang sempat kami catat dari pertemuan Komisi penyuluhan adalah :
1.Tahun 2013 merupakan tahun terahir masa bhakti Komisi Penyuluhan. Karena masa bhakti komisi penyuluhan akan berahir bersamaan dengan berahirnya masa jabatan Gubernur
2.Kegiatan-kegiatan yang akan di laksanakan oleh Komisi Penyluhan pada tahun 2013,antara lain :
·Rapat koordinasi dan Sinkronisasi yang akan di laksanakan pada bulan februari/Maret 2012
·Temu Aplikasi teknologi pengembangan Mina padi pada kawasan Soropadan Agro Ekspo (SAE)
·Pertemuan di pulau Karimunjawa. Yaitu sebuah kegiatan yang di fokuskan pada pelestarian ekosistem pantai dan habitat laut (pengembangan ikan kerapu,terumbu karang,hutan mangrove) ketersediaan pangan dan mendukung kunjungan wisata Jateng tahun 2013
·Pertemuan untuk mendukung program desa mandiri pangan/rumah pangan lestari
·Pertemuan untuk pengembangan usaha hortikultura (buah/sayuran) dengan screen house untuk kebutuhan ekspor
Pertemuan ini selesai pada pukul 15.00 Wib
PT. SIDO MUNCUL
15.45 – 16.45
Kunjungan ke PT Sido Muncul,merupakan kegiatan yang tidak pernah kami sangka sebelumnya. Selesai pertemuan di Hortimart,kami langsung naik mobil dan dalam pikiran kami akan langsung pulan ke Purwokerto. Kami baru tahu,ketika tiba-tiba mobil kami masuk ke sebuah Pabrik dan ternyata itu adalah Pabrik jamu Sido Muncul.
Di Pintu gerbang masuk Pabrik,kang Adib turun menemui petugas jaga di Pos Satpam. Tak lama kemudian kembali ke Mobil dan mobilpun berjalan masuk ke kawasan Pabrik.
Di Pabrik Sido muncul, kami di sambut oleh temannya Kang Adib. Namanya Bapak Bambang Supartoko. Beliau adalah Kepala Bagian Humas PT. Sido Muncul.kami sempat bingung ketika kami di ajak ke sebuah tempat yang namanya AGRO WISATA. Karena di tempat ini yang kami jumpai adalah bermacam-macam jenis hewan,persis seperti di Kebun Binatang. Bedanya, di AGRO WISATA nya Pabrik Sido Muncul, kandang – kandang binatangnya sangat rapi dan bersih. Binatang-binatangnya juga gemuk dan sehat. Ada Rusa yang sangat besar, ada Kuda yang pendek, Ular Phiton yang besar dan panjang. Ada juga orang utan yang sempat membuat kaget teman kami Uli. Kami juga melihat Singa dan harimau yang sangat besar. Di ujung Agro Wisata ada kolam yang cukup luas di disain seperti sebuah taman. “Tempat yang sangat nyaman untuk berpacaran”. Begitu kata Khamim.
Setelah di rasa cukup melihat-lihat Taman Agro Wisata, kang Adib mengajak kami naik mobil untuk pulang. Tetapi oleh Pak Bambang Supartoko kami di ajak masuk ke salah satu pabriknya Sido Muncul yang memperoduksi minuman Kuku Bima rasa Anggur. Di pabrik itu kami melihat banyak karyawan yang sedang bekerja. Sebagian besar adalah karyawan Perempuan. Di temani Bapak Bambang Supartoko, kami di ajak melihat lihat bagaimana minuman Kuku Bima rasa Anggur itu di produksi. Wah….pabriknya sudah menggunakan teknologi yang sangat canggih. Meskipun banyak karyawan,tetapi sebagian besar pekerjaan justru dilakukan oleh mesin. Hebatnya mesin itu bisa mendeteksi jika ada sacahet yang isinya lebih dari 45 gram,maka secara otomotis,sachetnya akan terpental keluar dari rangkaian mesin. Demikian pula jika ada satu bungkus yang seharusnya isinya ada 6 sachet jika lebih atau kurang secara otomotasi bungkus itu juga akan keluar dari rangkaian mesin. Hebat,kan…..
Ada yang lebih hebat lagi. Menurut penjelasan Bapak Bambang Supartoko sejak di produksi sampai saat ini,minuman Kuku Bima rasa Anggur sangat laris manis di pasaran. Sehingga produksinya di lakukan secara terus menerus tak pernah berhenti selama 24 jam. Saat ini PT Sido Muncul memperoduksi minuman Kuku Bima rasa Anggur sebanyak 9 (Sembilan) juta sachet setiap hari… weleh-weleh-weleh… hebat nggak ??? kalau hebat keperok donk….
Sayang, di dalam ruangan pabrik produksi, kita tidak di perkenankan mengambil gambar. Jadi kami kalian yang tidak ikut, silahkan membayangkan saja…
Oh,ya.. di Pabrik Sido Muncul ini terdapat lebih dari 3000 (tiga ribu) karyawan lho. Sebagian besar karyawan berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pabrik. Upah/gajih karyawan yang paling rendah besarannya minimal sama dengan jumlah Upah Minimum Provinsi.
Setelah melihat proses produksi minuman Kuku Bima rasa Anggur, kamipun berpamitan pulang. Namun sebelumnya, kami sempatkan untuk nampang berfoto bersama Pak Bambang Supartoko di depan sebuah ruangan Pabrik. Bersamaan dengan para karyawan yang pulang kerja kami naik mobil dan pulang dengan membawa banyak kesan yang takkan terlupakan. Buat Pak Bambang Supartoko,terima kasih ya oleh-olehnya…
Kembali ke kampus Boarding Schooll
Pukul 16.45 – 23.30 wib
Tak banyak yang bisa di ceritakan di sepanjang perjalanan pulang dari Semarang ke Boarding. Karena perjalanan pulang lebih banyak di warnai dengan tidur,terbangun,tidur,di bangunin dan tidur lagi. Dari Pabrik Sido Muncul kami pulang melalui jalan alternative yang lewat Bandungan.
Kami sempat berhenti di SPBU Bandungan untuk sholat Ashar dan kemudian di sebuah mesjid antara Bandungan – Temanggung untuk sholat maghrib. Kemudian kami beristirahat di rumah makan Gayatri Wonosobo untuk makan malam. Lelah dan ngantuk membuat kami tidak bisa sepenuh hati menikmati nikmatnya makanan yang tersaji. Meski banyak pilihan menu makanan dan tak harus memikirkan bayaran. Kami hanya makan sekedarnya dan kemudian istirahat selama beberapa puluh menit terus kembali naik mobil dan terbangun ketika mobil sudah parkir di depan kampus Boarding School.
Pungkasan
Perjalanan ke Semarang telah memberikan banyak pembelajaran, kesan juga inspirasi bagi kami, yaitu :
1.Kami menjadi semakin yakin kalau Negeri kita memang sangat kaya akan sumberdaya alam juga sumberdaya pertanian
2.Kami juga menjadi yakin bahwa hidup kami dan masa depan desa kami bisa lebih baik,berkembang dan maju jika potensi pertanian di desa kami di kembangkan dan para petani mendapatkan perhatian dan fasilitasi yang sepadan dari pemerintah
3.Kita bisa menjadi hidup berkecukupan bahkan kaya dengan berwira usaha di bidang pertanian baik pertanian tanaman buah-buahan maupun pertanian sayur-sayuran
4.Jika di usia 76 tahun pak Budi Darmawan mengelola 1000 (seribu) hektar tanaman cengkih dan puluhan hektar tanaman buah-buahan,kami akan mengelola ribuah hektar tanpa harus menunggu lama… tunggu kami pak Budi, paling lama 10 tahun ke depan Hortimart akan memiliki kawan dan sekaligus competitor handal alumni PLK Boarding School Mbangun Desa. He he he…
5.Kuku Bima dan Tolak Angin, dua produk lokal andalan PT Sido Muncul telah mampu memperkerjakan 3 (tiga) ribu karyawan dan menghidupi puluhan ribu keluarga. Produk apa ya… yang akan kami ciptakan untuk menjadikan masyarakat desa hutan dan pesisir di Indonesia hidup sejahtera ??? Please dong… help me to get genius ide
6.Yang pasti kami akan langsung Bismillah, holopis kuntul baris bersama teman-teman. Memulai mewujudkan AGRIMART ( sebagai teman dan competitor HORTIMART) dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah di kampus boarding School Mbangun Desa Ketenger
Tak ada yang tidak mungkin,tetapi juga tak ada yang gampang… kami masih sedang belajar… dan belajar bagi kami adalah melakukan, melakukan apa yang bisa di lakukan sekecil dan dalam bentuk apapun. Semoga Tuhan Yang Maha mengatahui menjaga dan memelihara motivasi kami,juga mewujudkan mimpi-mimpi kami menjadi nyata adanya….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H