Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memayu Hayuning Bawana

14 Agustus 2024   21:50 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:51 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak saat itu, Jaka menjadi contoh bagi seluruh desa tentang pentingnya *Memayu Hayuning Bawana*. Ia mengajarkan kepada anak-anak dan pemuda desa bahwa menjaga alam bukan hanya tentang merawat tanaman atau hutan, tetapi juga tentang menjaga hubungan yang harmonis dengan segala ciptaan Tuhan.

---

**Ilustrasi:**

Gambaran ini akan menampilkan Jaka sebagai pemuda yang berdiri di tepi sawah yang hijau, dengan latar belakang pegunungan dan hutan yang lebat. Jaka terlihat mengamati langit yang mulai mendung, sementara para penduduk desa berkumpul di sekitarnya, mendengarkan dengan serius. 

Di sudut gambar, terlihat hutan yang rimbun, simbol dari keseimbangan dan perlindungan alam. Air hujan mulai turun, mengalir ke sawah dan sumur, menandakan berkat yang datang setelah kesabaran dan kepercayaan pada nilai *Memayu Hayuning Bawana*.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun