Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Tempe
Yudha Adi Putra
Ekonomi rumah tangga dalam konteks masyarakat desa banyak didukung oleh perempuan. Seolah ada kesepakatan tidak tertulis kalau perempuan mengatur rumah tangga. Tugas laki-laki mencari nafkah kemudian diberikan kepada perempuan. Penjelasannya akan berkaitan dengan relasi yang terbangun antara laki-laki dan perempuan.Â
Semua akan baik-baik saja jika perempuan masih berdaya. Perempuan, terutama ibu-ibu menjadi penolong bagi keluarga dengan kecakapan hidupnya. Kecakapan hidup yang kerap tidak dianggap hanya karena dilakukan oleh perempuan. Usaha perempuan dalam pemberdayaan ekonomi itu menjadi kemunculan berbagai potensi pengembangan diri.
Banyak pelaku usaha kecil adalah ibu-ibu. Mereka memanfaatkan waktu luang setelah mengurus rumah dengan melakukan usaha. Bentuknya bermacam, mulai dari membuat makanan kecil sampai kerajinan.Â
Potensi perempuan ini juga ditemukan dalam pembuatan tempe. Bagaimana tempe dibuat dan sampai di meja makan semua berkat perempuan. Karena peran perempuan teramat penting itu menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi. Hanya saja dalam pelaksanaannya kerap mengalami hambatan.Â
Ada larangan suami misalnya. Takut melalaikan tugas rumah tangga dan memilih sibuk dengan kegiatan ekonomi. Keraguan seperti itu menjadi perlu diperhatikan. Sedangkan dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, tidak hanya memperhatikan perempuan saja. Namun, mereka yang terlibat dan berdinamika dengan perempuan.
Kini bermunculan berbagai jenis usaha tempe. Usaha yang bisa dikatakan pilihan terakhir perempuan desa. Namun, tetap saja memiliki peran dalam mengupayakan kedaulatan pangan. Membuat tempe berarti melihat potensi sekitar. Ini ditemukan dalam tempe dengan bungkus daun pisang. Ada relasi dan pengaruh yang memberdayakan.
Lalu, pemberdayaan perempuan juga terlihat dalam kegiatan. Tidak harus menjadi dan mengupayakan seperti laki-laki, tapi mengisi waktu dengan tindakan bermanfaat. Upaya perempuan dalam pemberdayaan ekonomi dapat ditemukan ketika membuat tempe. Makanan sederhana yang baik untuk kesehatan.Â
Selain dari bahan alam yang kaya akan protein. Tempe juga memperhatikan aspek keberlangsungan hidup. Ada nilai-nilai lokal yang diimplementasikan hingga proses produksi menjadi ramah lingkungan.
Berbagai usaha memang bisa dilakukan oleh perempuan. Tapi dengan membuat tempe bisa memberdayakan karena membuat ekosistem kerja. Ada sistem ekonomi yang terbangun berdasarkan kearifan lokal. Dalam masa sulit, membuat tempe menjadi kedaulatan pangan keluarga. Banyak anggota keluarga akan tetap merasa tenang ketika ibu masih bisa tersenyum.Â