Salah Membaca Jadwal
Cerpen Yudha Adi Putra
Masa penulisan skripsi menjadi saat yang menentukan bagi mahasiswa akhir dan bisa juga membosankan. Bertemu dengan bacaan setiap hari. Menulis dan membaca. Belum lagi tentang revisi. Pekerjaan mengulangi kesalahan yang dilakukan.
"Kalau ada, rasanya pengen memilih jalan yang lain. Ini terlalu sulit dimengerti. Meski perlahan, perkataan demi perkataan menemukan kebenarannya," ujar Jarwo.
Ketika menjadi mahasiswa akhir. Banyak pertanyaan muncul. Perasaan bersalah hingga seluk beluk lingkungan.
"Kita tidak perlu merasa bersalah tentang hal yang tidak kita lakukan. Tapi, semua itu berkaitan. Bisa merasakan kesepian kalau tidak dirawat," ujar Jarwo.
Begitulah, persoalan tentang kesepian jadi tema menarik untuk dibahas. Mungkin, karena tidak tahan, Jarwo membuka beberapa peluang. Menemukan celah untuk menikmati hari. Berjalan dengan penuh misteri.
"Aku berjanji untuk hadir dalam sebuah kegiatan. Untuk mengikuti sampai akhir, walau demikian aku tidak mengerti. Besok akan ada kegiatan seperti apa lagi ?" ujar Handoko pada Jarwo.
Setiap orang, tentu memiliki pandangan terhadap kehidupan. Belum lagi, tentang peluang dan kesempatan. Bisa jadi, dalam hal mengerjakan skripsi itu jadi momen menapaki kembali langkah sunyi.
"Ini semacam jalan kontemplasi. Untuk menjalaninya dengan sepenuh hati tidak salah kalau memilih beberapa kegiatan. Menukar waktu dengan senyuman prestasi. Berjumpa beberapa kenalan baru," ujar Jarwo.
Tidak ada yang peduli. Setiap pencapaian adalah kebohongan saja. Kini, orang hanya berusaha untuk berhasil dan mencapai. Tapi tidak untuk memaknai, meski demikian sangat penting. Usaha demi usaha dilakukan. Menurut beberapa sumber, pendapatan mahasiswa semester akhir bisa menurun, tapi bisa juga naik. Mereka sudah punya pengalaman untuk lulus. Hanya saja dalam kenyataannya belum lulus.