Jumat Agung
Cerpen Yudha Adi Putra
"Dia taat sampai mati. Bahkan, mati di kayu salib !"
Jumat agung menyimpan peristiwa. Merasa miris. Perjalanan menuju gereja jadi kelam.
"Ada yang lebih berharga kedatangan tamu ?"
Tidak menyenangkan. Ada pertarungan dalam siang. Bisa dalam peradaban akan impian.
"Dia taat sampai mati. Bahkan, mati di kayu salib !"
Menikmati waktu hidup lebih lama. Semoga, jumat agung menikmati kerinduan. Pulang dengan rasa heran.
"Mungkin orang datang meminta uang dengan alasan berutang. Lalu, untuk memastikan akan mengingat sengsara,"
"Dia taat sampai mati. Bahkan, mati di kayu salib !"
Semua belajar, menikmati waktu, bersama hidup sendiri. Entah, tiap impian itu datang. Hidup secara perlahan. Terbunuh kenyataan.