Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan Pagi dan Kicauan Pleci

4 Februari 2023   10:00 Diperbarui: 4 Februari 2023   10:01 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jarwo terdiam. Ia tak jadi bercerita kalau penelitiannya juga butuh uang. Semua keperluan kuliahnya harus dibayarkan juga. Suasana semakin menyedihkan, tapi Ibunya Jarwo tetap berusaha menenangkan keadaan.

"Nanti kita beli sepatu ya. Sekarang, tolong bantu Ibu dulu. Itu, Mas Jarwo juga sudah siap berangkat kuliah !"

"Siap Bu," ujar Barno.

Memang benar, hidup akan baik-baik saja asal Ibu ada, gumam Jarwo.

***

Perjuangan hidup terus berlanjut. Setelah ibunya meninggal, Jarwo putus kuliah. Ia bekerja sebagai penjual burung. Pekerjaan yang awalnya hanya hobi. Mungkin karena kebutuhan, ia lanjutkan. Belum lagi, tuntutan dari adiknya.

"Mas, teman-temanku pada punya laptop dan gawai. Aku sendiri yang tidak punya." ujar Barno ketika berpamitan dengan Jarwo.

Pagi sebelum hujan tadi, Barno sudah berangkat sekolah. Karena tak tahu harus berbuat apa lagi, Jarwo hanya menangis dalam kamar. Hingga kelelahan dan terbangun. Sudah hujan dan dia kembali mendengar burung plecinya berkicau.

"Apa aku jual saja burung pleciku ? Tapi itu tidak akan cukup untuk membeli laptop dan gawai !" gumam Jarwo sambil menyeruput kopi manisnya.

Ia ingat betul, masih ada puluhan hutang Bapaknya yang harus dibayarkan. Ketika terasa begitu sesak, bayangan Ibunya muncul kembali.

"Ingat, Jarwo. Kita bisa bercerita soal kesedihan. Kadang itu menjual. Tapi, bukan berbohong. Itu berimanjinasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun