Kedatangan Pendongeng
Cerpen Yudha Adi Putra
Setiap orang butuh cerita. Suka bercerita. Tepat begitu juga. Desa Darmono perlu banyak cerita. Cerita membuat mereka hidup. Ada daya dalam cerita. Ratap berubah jadi tawa. Muncul harapan. Tiap malam, ada yang dinantikan. Tak lain adalah cerita itu sendiri. Mereka punya kebiasaan. Berkumpul dan bercerita.
***
"Aku dari perjalanan jauh. Untuk mencari buku. Buku itu berisi banyak cerita !" ujar Jarwo. Penduduk desa menatapnya. Tak ada keyakinan. Cerita soal buku seperti bualan.
Jarwo tetap berusaha membuat cerita. Tiba kesempatannya untuk bercerita. Setiap orang bisa bercerita. Cerita paling bagus akan dapat makan.
"Kalau kamu bisa bercerita. Coba ceritakan. Kenapa matahari terbit dari timur ?" tanya pemimpin desa.
Pertanyaan itu membuat Jarwo gelisah. Ia menatap perlahan sebuah cermin.
"Aku bawa kaca cermin ini. Dulu, percikan api bisa muncul dari cermin. Sekarang tak bisa. Cermin bisa pecah. Bila untuk melihat kejahatan !"
"Dari mana asalnya kejahatan ? Katanya Tuhan Maha baik ?" tanya seorang penduduk desa.
"Kemarin. Aku gagal panen. Petani lain juga. Cerita seperti apa ?"
Semua penduduk desa mengajukan pertanyaan. Seolah, mereka mau menguji kemampuan Jarwo bercerita. Bisa atau tidak bercerita dengan baik.