***
"Jadi, nanti kita datang jam berapa Gur ?" ujar Jarwo. Kawan setia Gurdi itu menghisap perlahan rokoknya.
"Waktu ramai saja. Biar dapat banyak. Sekalian, kita lihat perkembangannya. Tapi ingat, kita kasih sedikit saja."
Gurdi menatap kawannya itu dengan gerakan telunjuk dan jempol. Kedua jari itu bergesekan. Persis ketika meminta uang.
"Terus. Promo bakso itu sebagai ide siapa ? Aku masih penasaran. Memang kalau ada promo awal. Terus nanti laku ?"
"Paling tidak. Ada kesempatan untuk kita makan. Lihat saja nanti," Gurdi tersenyum.
 Lalu, beberapa orang datang. Jarwo asyik melanjutkan merokok.
"Kalian akan melakukannya nanti siang ?"
"Jaga identitasmu. Jangan sampai polisi tahu !" ujar Tarmo.
Kali ini, Gurdi menyalakan rokoknya. Tak ada rasa takut. Kecemasan juga tidak ada.
"Aku akan melakukan apa saja. Kesempatan promo bakso itu jangan sampai terlewatkan."