Hutan Melalui Seni : Mari Bernyanyi
Menyuarakan KelestarianYudha Adi Putra
23/07/2022
17:25
Alam menjadi bagian dalam perjalanan kehidupan kita. Ada banyak unsur alam, seperti hutan dengan berbagai ekosistemnya. Hutan yang ada di Indonesia itu menarik dan memiliki kekhasan. Kekayaan flora dan fauna yang beragam, tetapi memiliki berbagai ancaman. Luas hutan di pulau Jawa semakin mengecil menjadi potret bagaimana keberadaan hutan dalam kehidupan.Â
Pada tahun 2022, luas hutan yang ada di Jawa hanya 24% dari luas pulau 129.600,71 kilometer persegi. Data itu merupakan laporan dari  Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah IX Jawa-Madura.Â
Sehingga terdapat gambaran bahwa hutan memiliki keprihatinan tersendiri karena luas wilayahnya semakin berkurang. Itu tentu perlu diperhatikan. Peran hutan menjadi penting untuk keberlangsungan kehidupan bersama, tidak hanya miliki hewan yang ada. Tetapi, keberadaan hutan menjadi pengaruh dalam kehidupan semesta.
Ahli peneliti utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hendra Gunawan menambahkan dari 24% kawasan hutan hanya 19% yang memiliki tutupan hutan. Tutupan hutan sebenarnya memiliki peran penting untuk paru-paru dunia. Dalam artian, hutan sebagai sumber penghasil oksigen yang dimaksimalkan perannya.Â
Tetapi, karena semakin berkurang. Tentu penghasil oksigen itu akan melemah dalam saingan berbagai kepentingan industri yang memunculkan emisi. Belum lagi berbagai kebiasaan manusia dengan kebutuhannya untuk merusak hutan.Â
Tidak dapat dihindari, bahwa hutan semakin bertambah kerusakannya. Hutan tutupan perlu terus dirawat. Meski keberagaman hutan juga terdapat yang berkaitan dengan unsur hayati lainnya. Misalnya  berupa hutan rakyat, kebun raya, taman keragaman hayati.
Potret keberadaan hutan semakin memprihatinkan. Ketika melihat keberadaan hutan, tentu perlu memperhatikan berbagai aspek untuk meresponnya. Dari aspek biofisik, dengan hutan konservasi dan lindung hanya 811.259 hektare atau 6,25% dari luas pulau Jawa, sangat tidak memadai.Â