Perhelatan Sepakbola di Sea Games telah memasuki pertadingan akhir di babak penyisihan. Timnas Indonesia dan Malaysia hampir pasti maju ke semifinal dari grup A, sedang dari grup B Vietnam dan Myanmar juga telah menjejakkan langkah ke semifinal.
Drama, tawa dan haru silih berganti hadir seiring kekalahan dan kemenangan tim yang berlaga. Stadion Gelora Bung Karno (SGBK) dan Stadion Lebak Bulus telah menjadi saksi bagi kiprah putra-putra muda ASEAN di arena sepakbola.
Bintang-bintang muda sepakbola ASEAN bertaburan, Patrich Wanggai, Tibo, Andik, Egi di Indonesia, Baddron, Wan Zakaria di Malaysia, Tham Luong di Vietnam atau Mhin Min Thu di Myanmar. Serta sederet bintang lainnya.
Di luar deretan para bintang itu, rasanya ada para pahlawan lain di lapangan hijau yang mungkin luput dari perhatian kita. Kehadiran mereka sangat penting pada dasarnya, tapi tentu saja sinar mereka kalah jauh dari Patrich dkk. Siapakah para pahlawan itu ?
Anak Gawang, The Silent Warriors
[caption id="attachment_149303" align="aligncenter" width="640" caption="Di bawah guyuran hujan, anak gawang setia dalam tugasnya/doc@huzera"][/caption]
Ball boys atau yang lebih akrab kita sebut anak gawang punya peranan penting. Mereka yang berkeja keras mengejar bola kesana kemari. Terik maupun hujan mereka tak bergeming. Tetap pasat menatap arah bola sembari bergerak sigap tatkala bola keluar lapangan.
Anak-anak ini diambil dari sekolah bola, apakah mereka mendapat uang pengganti lelah ? Sepertinya ada, tapi tak seberapa. Mereka kerap ikut menjadi “penentu” pertandingan. Mereka bisa membuat pertandingan menjadi cepat atau lambat. Jika timnas kita tertinggal atau butuh gol, biasanya anak-anak gawang ini akan dengan sangat cepat memberikan bola kepada pemain. Namun, jika timnas kita butuh sedikit jeda atau mengulur waktu, ya masukin bolanya bisa di setel pelan. Tergantung keadaan..
Apakah ini curang ? tidak juga. Ini salah satu advantage tuan rumah. Barcelonapun pernah menggunakan strategi anak gawang ini ketika menghadapi Madrid di Liga Champions. Lebih dari itu bahwa anak-anak muda ini diharapkan menjadi pemain timnas suatu hari kelak. Hingga atmosfer stadion yang sudah biasa mereka cicipi, mudah-mudahan menjadi bekal.
[caption id="attachment_142438" align="aligncenter" width="650" caption="Aksi lain anak gawang../doc@huzera"][/caption]
Pewarta Foto dan Kameraman, “Mata” Kita di Lapangan
Pewarta foto dan kameraman televisi bisa disebut sebagai orang yang super sibuk di pinggir lapangan selama pertandingan. Di luar bahwa memang sudah tugas mereka meliput pertandingan, tapi bagi saya kerja keras dan perjuangan mereka di lapangan layak membuat mereka jadi pahlawan lain.
Kameraman nyaris tak bisa berkedip sepanjang pertandingan, kedip dikit momen bisa lewat. Tugas mereka yang “membawa” pertandingan di hadapan kita, pemirsa di rumah, sungguh tak terkira berharganya. Bukankah negeri kita sangat luas, hanya segelintir saja yang bisa menyambangi SGBK. Lewat karya para kameraman itulah kita bisa menikmati laga.
Saya benar salut dengan kameraman, terutama yang handheld, kokohnya itu bahu..! kagum deh. Kalaulah hujan hanya jas hujan yang menjadi tameng mereka.
[caption id="attachment_142444" align="aligncenter" width="650" caption="Pewarta foto dan kameraman/doc@huzera"][/caption]
Di sisi lapangan biasanya dipadati para “atlet” kamera. Kamera dengan lensa-lansa panjang menjadi senjata mereka. Sepanjang laga mereka terus menerus ngeker momen-momen terbaik yang kelak akan menjadi hidangan buat kita pembaca.
Bagi saya mereka adalah pahlawan lain di lapangan sepakbola Sea Games. Terima kasih mas-mas dan mbak-mbakfotografer dan juga kameraman, andalah “mata” kami di lapangan.
Pemain “ke-12”
Stadion tanpa penonton bagai pasar tanpa pembeli, sepi ! Pertandingan tanpa hiruk pikuk penonton layaknya nonton bioskop, senyap ! Penontonlah yang menjadi pewarna dan menyemarakkan laga.
Bukan hanya penyemarak, mereka juga bisa berperan mendongkrak semangat pemain. Lihat saja bagaimana laskar garuda muda, menjadi begitu menggebu tatkala pemain ke-12 berteriak, bernyanyi dan bertepuk untuk mereka. Mereka tak berhenti bernyanyi untuk laskar garuda. Saya tak yakin hasil garuda muda akan sebaik ini tanpa dukungan penuh penonton di SGBK.
[caption id="attachment_142440" align="aligncenter" width="650" caption="Inilah salah satu pemain ke-12 itu/doc@huzera"][/caption]
Menariknya lagi, kini penonton Indonesia makin dewasa, khususnya jika laga timnas. Kalau laga level klub, belum jamin deh ! Kedewasaan, keceriaan dan gairah yang mereka tunjukkan rasanya layak dilabeli “pahlawan” lain dari lapangan sepakbola sea games kali ini.
Modo Modi..
Khusus sepakbola Sea Games ini ada sosok pahlawan baru, di luar pahlawan-pahlawan yang sudah saya sebut di atas. Mereka adalah relawan sea games yang mengenakan kostum khusus berwujud modo dan modi, ikon Sea Games kali ini.
[caption id="attachment_142433" align="aligncenter" width="650" caption="Inilah para modo dan modi yang terus menerus berkeliling stadion/doc@huzera"][/caption]
Mengapa mereka layak disebut pahlawan lain sepakbola sea games ? Dalam berbagai cuaca, terik maupun hujan, mereka mengenakan kostum yang saya yakin tak ringan itu. Sudah begitu kebayangkan, kalau sedang ada partai yang di gelar kala matahari masih terik. Bisa terpanggang dalam kostum itu. Sudah begitu, biasanya mereka bergerak mengelilingi stadion menjumpai para penonton, dengan harapan bisa menghibur penonton dan juga mengakrabkan publik dengan maskot Sea Games kali ini.
Uang pengganti lelah yang tak seberapa bukan halangan bagi mereka untuk mensukseskan sea games sesuai peran dan kapasitas. Salute !
***
Akhirnya, laga sepakbola sea games baru separuh jalan. Garuda muda masih akan bertarung di laga-laga krusial berikut. Semua masih mungkin terjadi, terjegal atau melaju hingga emas direngkuh adalah konsekuensi dari sebuah kompetisi. Siap berkompetisi, tentu kita harus siap menang dan kalah.
Sosok-sosok “pahlawan” lain di lapangan hijau sea games ini masih akan bertugas dan berperan sesuai kapasitas dan perannya. Mari kita ucapkan selamat bertugas. Para pahlawan-pahlawan ini mungkin tak akan muncul di halaman berita surat kabar atau nongol di layar kaca. Mereka adalah pahlawan yang kadang kita lupa perannya.
Terima kasih ya….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H