Keempat, adalah periode nasional, sejak awal abad ke-20 hingga menjelang munculnya Orde Baru. Dalam periode ini, Temanggung dilihat sebagai bagian dari sejarah perlawanan-perlawanan lokal dalam rangka gerakan kemerdekaan nasional.
Segera setelah kemerdekaan tercapai, kekuatan-kekuatan politik kepartaian mulai muncul, dan divergensi politik juga terjadi di tingkat lokal. Temanggung adalah wilayah sejarah yang unik karena menjadi basis PKI terkuat di Jawa Tengah, di tengah-tengah lautan massa Islam tradisional yang juga berakar kokoh.
Ini adalah fakta sosio-historis yang penting yang bisa melandasi seluruh analisis berikutnya mengenai sosiologi-politik dan budaya-politik di masa-masa kemudian. Dinamika Temanggung dari periode ini merupakan bagian dari dinamika politik nasional yang penting ketika kekuatan-kekuatan politik, aliran-aliran ideologis, dan percaturan budaya-politik sedang mencari formatnya, meskipun akhirnya tak pernah selesai karena munculnya kekuatan-kekuatan sejarah berikutnya.
Kekuatan-kekuatan sejarah baru itu muncul pada periode kelima, yaitu periode pasca-nasional, yakni ketika di bawah Orde Baru, pada kenyataannya Temanggung dan daerah-daerah lainnya di seluruh penjuru Indonesia hanya menjadi bagian dari penjajahan ekonomi kapitalisme global, juga otoritarianisme militer. Bahan untuk periode berlimpah ruah, meskipun tentang Temanggungnya sendiri masih parsial-parsial.
Keenam, periode kontemporer, berlangsung sejak tumbangnya Orde Baru hingga sekarang. Masih berada dalam arus globalisasi neoliberalisme, tapi suasana dan dinamika lokal Temanggung sudah jauh lebih demokratis, dan lebih terbuka bagi munculnya gerakan-gerakan lokal baru.
Demikianlah enam periode sejarah lokal Temanggung. Jika lima periode pertama sudah berlalu, maka periode terakhir sesungguhnya masih berlangsung hingga sekarang. Ada adagium yang menyebutkan bahwa sejarah adalah politik di masa lalu, sementara politik adalah sejarah di masa kini.
Dalam periode terakhir, periode kontemporer, peristiwa-peristiwa politik harus dicermati sebagai elemen-elemen yang akan berpengaruh pada pembentukan sejarah di masa depan.
(AE Priyono. Peneliti Reform Institute Jakarta. Pengurus Perkumpulan Independen Komunitas Temanggungan(PIKATAN), Temanggung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H