Mohon tunggu...
putra perkasa
putra perkasa Mohon Tunggu... -

Gemar mambaca untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Arogansi oknum aparat kepolisian

23 September 2014   20:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:49 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Insiden memalukan kembali terjadi, dimana oknum anggota TNI AD ditembak oleh oknum anggota polri pada hari minngu tanggal 21 September 2014 di perumahan Cipta ASri, Batam, kepulauan Riau, menunjukan sikap arogansi oknum aparat kepolisian.

Dengan dalih pada saat penggeledahan gudang, tiba-tiba pihak penyidik Ditreskrimsus dan Brimob dikepung sekelompok massa yang tidak diketahui datang dari mana mengepung dari berbagai arah, akibatnya para penyidik dan brimob terdesak. Akibat terdesak dari kepungan massa polisi pun mengeluarkan tembakan ke udara dan tanah dan saat itulah peluru mengenai anggota TNI.

Apakah Polisi yang terlatih memegang senjata dengan mudahnya bilang tidak sengaja melukai anggota TNI, ataukah semudah itu Polisi mengeluarkan tembakan dengan dalih untuk membubarkan massa, tentunya hal ini masih perlu didalami kembali oleh Tim Investigasi bentukan dari TNI dan Polri.

Polri yang selama ini sangat bebas membawa senjata dengan mudahnya mengeluarkan tembakan, apakah peluru yang ditembakan peluru tajam atau peluru karet. Kalao peluru tajam kenapa dalam penggeledahan musti menggunakan peluru tajam, bukankah masih ada tahap-tahapan yang dilakukan sesuaia prosedur dari mulai tembakan peluru hampa,peluru karet terakhir kalo sangat terpaksa dan mengancam jiwa baru peluru tajam. Kita ingat pada saat pengamanan Pemilu saja yang hakekat ancamannya cukup besar peluru yang digunakan hanya sebata peluru karet. Apakah hal ini yang disampaikan sesuai prosedur. Kita berharap pihak Polri tidak ada yang ditutup – tutupi karena melindungi oknum anggotanya, lakukan dengan transparan atau bila perlu ada tim independen dan Komnas HAM yang mengusut ini, karena kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih jauh dari harapan. Semoga masalah ini cepat selesai dan saling terbuka dalam pengusustan sehingga jelas siapapun yang berbuat salah harus ditindak dengan tegas sesuai hukum yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun