Mencermati pemberitaan yang berkembang saat ini terkait kerjasama sama antara Kementerian Pertahanan Indonesia dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam peningkatan pertahanan Indonesia di tahun 2015, dimana kerjasama ini dikuatkan melalui penandatangan rencana aksi 2015. Dalam rencana aksi 2015 tersebut, Kemhan RI menggandeng Defense Institution Reform Initiative (DIRI) dari ASuntuk memberikan berbagai masukan mengenai praktek sistem pertahanan internasional terbaik untuk Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI dan ketiga angkatannya. Rencana aksi 2015 ini diharapkan akan mempererat kerjasama antara kedua negara di bidang pertahanan dalam rangka peningkatan confidence building measures dan peningkatan sistem pertahanan Indonesia
Pandangan salah satu pengamat militer yang dimuat pada salah satu media massa nasional yang menyatakan kerjasama tersebut dapat mengundang pihak asing ikut campur dalam penyusunan renstra sampai ke tingkat teknis sangat tidak mendasar, justru pelibatan DIRI (Defense Institution Reform Initiative) dalam penyusunan rencana aksi 2015 untuk memberi masukan berharga kepada Kemhan, Mabes TNI dan 3 matra TNI berupa adopsi ilmu pengetahuan terkait pengembangan manajemen pertahanan secara internasional. Walaupun DIRI sebagai lembaga independen dari AS, namun tidak berarti Amerika turut mengontrol pertahanan Indonesia, termasuk mencampuri urusan dalam negeri hingga rencana strategis pertahanan Indonesia. Dalam penyusunan renstra tetap berpegang pada visi dan misi Presiden terpilih, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJMN), kebijakan umum pertahanan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H