Rok Mini,
Terus terang saja yah, saya tidak munafik atau pura-pura tidak suka kalau ada wanita memakai rok mini. Saya katakan di sini, saya ini lelaki normal. Dimana seorang lelaki normal pasti akan tertarik melihat mulusnya paha wanita yang memakai rok mini. Dan saya termasuk dalam salah satu diantara deretan lelaki normal itu. Bahkan saya lebih normal lagi, saya suka sesuatu yang ada dibalik rok mini itu. Wkwkwkwk…
Namun, maaf, untuk kepantasan umum dan larangan agama yang saya anut, saya membenci wanita yang suka memakai rok mini tidak pada tempatnya! Dan saya mendukung jika ada orang yang mempermasalahkan hal ini.
Kenapa?
Begini, saya kasih contoh yah. Suatu waktu ada wanita memakai rok mini anteng-anteng saja duduk di depan memperlihatkan mulusnya paha dia. Kitanya yang blingsatan, yang tadinya pendulum saya anteng-anteng saja, tiba-tiba dia menjadi tegang! Yang tadinya kita damai sendirian tiba-tiba dipanggil oleh temen untuk melihat pemandangan bagus ini. Yang tadinya mata anteng, jadi ingin jelalatan terus ke arah sana. Yang tadinya fokus, jadi menghayal kemana-mana.
Sedangkan wanita yang memakai rok mini tersebut tidak menyadari apa yang telah terjadi dengan kita!
Pasti ada yang akan bilang begini mengomentari cerita di atas.
“Ah lelakinya aja yang mata keranjang”
“Ah lelakinya yang kurang iman”
“Pertebal iman lelaki tuh”
Kalau tidak ada agama, pengen rasanya saya menjewer telinga orang yang ngomong kayak begitu.
Woy dengerin yah,…
Pendulum saya otomatis tegang ketika melihat paha mulus atau sesuatu yang membuat terangsang…. ini alami, tidak bisa diredam oleh Iman ataupun sejenisnya!
Nah, karena ini alamiah atau naluriah maka sebetulnya untuk masalah rok mini, bukan lelakilah yang harus mempertebal iman! Tetapi wanitalah yang harus menjaga diri agar lelaki tidak sampai terangsang. Caranya, dengan tidak memakai rok mini di depan umum atau lelaki yang bukan muhrimnya.
Iman, kalau ngomongin masalah ini pasti ribet. Karena yang namanya iman, pagi-pagi bisa kuat, entahlah kalo siang, sore atau malam hari. Tak ada yang sanggup untuk konsisten terus dengan keimanannya. Kalau di dunia ini, ada yang sanggup konsisten dengan keimanannya, saya yakin dunia harusnya sudah kiamat.