Mohon tunggu...
Ridhoi Try Putra Waruwu
Ridhoi Try Putra Waruwu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

reading pleasure person, writing and not waiting for time. Selalu menjadi temannya kaum minoritas...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lingkaran Kecil Politik di Indonesia

28 Oktober 2013   14:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Judul ini tidak akan saya munculkan kalau bukan karena rasa geram saya melihat tingkah laku pejabat - pejabat negara yang memiliki kekuasaan lebih dibandingkan rakyatnya.. biarpun sekarang bukanlah musimnya pemilu… tp saya mw sedikit berpartisipasi untuk rakyat….. Indonesia,,, negara demokrasi yg hampir seluruh keputusan di dasari oleh rakyatnya sendiri….. contoh paling gampang dan paling konyol adalah dalam pemilihan presiden…. kita semua tentunya mengetahui bahwa yang memilih presiden untuk memimpin negara adalah manusia - manusia yang sedang berpijak di atas tanah Indonesia ini…… tentunya kita sadar akan hal dan kepastian ini…. namun secara tidak langsung mata dan telinga rakyat pun tertutup sesegera mungkin setelah mereka melakukan kewajiban mereka sebagai rakyat…. dengan dorongan media “sebagai rakyat kita wajib berpartisipasi untuk bangsa”…. bukankah kalau kita memikirkan ulang kata - kata tersebut sambil melihat hasil kewajiban kita.. akankah kita menyebutnya sebagai “omong_kosong”???Dengan terpilihnya Presiden Indonesia.. secara otomatis.. seluruh sistem dalam pemerintahan akan berjalan sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh mereka - mereka yang memiliki kekuasaan…..
Tentunya sebagai orang - orang yang berpengaruh dalam negeri,, tentunya mereka akan memikirkan bagaimana negara ini akan berjalan dan berkembang nantinya…. begitupun dengan cara menjalankan dan mengembangkannya…. tentunya semua sudah di atur dalam sistem negara kita….. kita wajib bangga… ya harus bangga… kita memiliki orang - orang yang mampu menggerakkan bangsa….. dan memberikan mereka hak dan kewajiban ini… kita rakyat loh… kita yang punya kuasa.. dan kita memberikannya pada mereka….

Dilain sisi,, hak dan kewajiban mereka adalah derita rakyat… rakyat tidak dapat menggangu gugat keputusan atau aturan - aturan baru yang diberikan oleh mereka yang sudah kita percayai tadi…. rakyat pun hanya mampu berkomentar dan terus berkomentar tanpa membuahkan hasil.. karena di Indonesia komentar bukankanlah sesuatu yang menakutkan…. hanya angin yg sedikit abstrak bila dirasakan oleh mereka…..
Contoh yang sudah berkarat ditelinga kita adalah proyek jalan pantura…. jalan ini akan selalu ramai oleh pengguna transportasi.. terutama disaat menjelang mudik….. bisa sampai macet deh pokoknya…..
dan pemerintah pun setiap tahunnya berkomitmen untuk mengatasi kemacetan itu dengan cara mengadakan proyek di lokasi tersebut “Demi Kenyamanan Rakyat”…. Namanya juga proyek… proyek ya pake uang…. uang dari negara… negara dapat uang dari rakyat… dan setiap izin proyek tentunya menggunakan tandatangan dan surat keterangan yang diperlukan… penguasa yang kita percaya pun tentunya memiliki “jatah” damai dalam bersosialisasi… hehe…

Rakyat pun juga ikut sibuk mengerjakan proyek kehidupan mereka sehari - hari untuk kenyamanan diri… seperti yang dikatakan media “Demi Kenyamanan Rakyat”…… maka uang rakyat yang ada di negara pun pelan- pelan bergesek di jalur yang kasar hingga akhirnya habis saat tiba pada tujuannya…… huuffftt….

Ini bukanlah contoh yang dapat mencerminkan pemerintahan kita itu seperti apa…. tp ini adalah 1 dari sekian banyaknya contoh….. baik itu contoh yang baik dan juga yang buruk…..

Seandainya Rakyat Kritis : Lain kali saya tidak akan mengikuti pemilihan umum… saya akan GolPut… toh Indonesia tetap akan menjadi Indonesia juga… hadeh…..

Kalau Indonesia mengalami kasus seperti ini…. Pejabat negara tentunya akan sangat ketakutan…. Loh.. pada siapa nantinya saya akan meminta izin proyek saya ini??? gagal deh tabungan saya… hahaha
Semuanya akan bingung pastinya… kenapa??? karena rakyat sudah kehilangan kepercayaan kepada pemimpin - pemimpin yang terpilih…. Namanya juga penyesalan datang terlambat…. justru penyesalan inilah yang nantinya juga akan ditakuti oleh rakyat…. dari pada menyesal lagi lebih baik saya tidak berpartisipasi dalam pemilu….

Kesimpulan : satu hal yang tidak bisa dihindari adalah Pejabat membutuhkan rakyat (untuk dipilih dan dapat proyek) dan rakyat pun membutuhkan Pejabat (agar dapat dibimbing dan agar proyek kehidupan mereka tidak terganggu)…..

Pesan : Untuk para pejabat negara kami… kami mohon jagalah kepercayaan yang telah kami berikan kepada kalian… agar kehidupan dan kelangsungan bangsa dapat tercapai….. :)
Untuk para Rakyat kita Indonesia : Dalam memilih pemimpin jangan sampai salah… apalagi kalau dia memiliki pemikiran seperti yang saya pikirkan ini….. Kekuasaan>Rakyat>LUPA!!!? (kacang lupa akan kulitnya) >>>Just my Opinion<<< (^_^).....

Sore Indonesia :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun