Mohon tunggu...
Peri Farouk
Peri Farouk Mohon Tunggu... -

PERI FAROUK. Penyuka Neuro Linguistic Programming dan Peoplenology, yang dipadukan dengan khasanah Sufisme dan Zen. Profilnya sebagai web-social activist serta perspektif dan berbagai pengamatannya telah dipublikasi berbagai media, antara lain: KickAndy MetroTV, Inspirasi Pagi MetroTV, Metro Realitas, Dialog Khusus TVRI, Debat TVOne, Inspirasi Selebriti TVN, RRI, Trijaya FM, HardRock FM, Sonora , Tabloid Nova, dan lain-lain. Pernah bekerja sebagai konsultan di Worldbank, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero), tenaga ahli di Magister Hukum Universitas Gadjah Mada dan Komisi Penyiaran Indonesia. Pernah mengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada. Juga aktif sebagai advisor di PT Grahamandiri Management Terpadu (GMT Groups), serta researcher dan reviewer di beberapa organisasi nasional maupun internasional. Berbagai tulisannya telah dipublikasi di media massa, jurnal, buku, dan ebook dengan skala nasional maupun internasional. Memiliki program sms dan klip-audio inspirasional, serta talkshow radio di Produa 96 FM RRI Bandung, dan Motivational Speaker di Kilas Indonesia Pagi MNC News TV Channel 84 Indovison, VisionTV & OkeTV. Kontak undangan konsultasi, ceramah dan pelatihan: email@perifarouk.com 0819.08.343.927 021.3666.8061

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Doa

18 Juli 2011   05:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“How do we invoke the saints?”
“Through prayer,”

“We invoke the saints through constant prayer.
And when they are near, everything changes. Miracles happen.”


Percakapan di atas saya dapatkan dari novel ‘the Valkyries’ karya salah satu pengarang favorit saya, Paolo Coelho. Singkat kata dari sana bisa disimpulkan, bahwa kita bisa memperalat para malaikat —para pembantu Tuhan Maha Suci, demi keefektifan kehidupan kita melalui doa-doa.

Namun doa yang seperti apa yang pada akhirnya bisa mendekatkan kita pada kesucian ruang waktu, sehingga kemudian segala sesuatunya bisa berubah untuk kebaikan kita? Doa bagaimana yang mampu menghadirkan keajaiban-keajaiban konkrit bagi keindahan dan kebesaran kita?

Ada diagnosa sederhana namun sejati yang ditawarkan tentang ini, bahwa ternyata bukan pada doanya kita mesti berfokus, melainkan berbalik pada pribadi yang mempertaruhkan doa tersebut. Mario Teguh kerap mengingatkan:

Doa adalah penting.Namun yang terpentingadalah kualitas orang yang berdoa.

Pada kesempatan lain, beliau menegaskan untuk segera saja kita hentikan mencari-cari doa yang cespleng, mujarab, sok pasti dikabul, dan sebangsanya itu tanpa kita memperluang kalbu, memperbesar jiwa, menyiapkan energi menuju harapan dan keinginan kita. Sepertinya beliau sedang mentaubatkan rasio bahwa perkenan sebuah doa berbanding lurus dengan remeh atau agungnya sang pendoa. Doa segunung takkan tertampung oleh pribadi yang membiarkan dirinya hanya kerikil.

Kiranya sebuah kisah lama dapat lebih menyegarkan kita tentang penasehatan ini. Ceritanya sebagai berikut:

Suatu ketika dua orang pergi bersama ke sebuah danau. Selang sebentar mereka pulang. Orang yang satu mendapatkan orang lainnya membawa air dalam jumlah lebih banyak.

Yang mendapatkan sedikit bergegas kembali menuju danau, dan memulai kecemburuannya dengan mencaci maki. Ia menuntut apa yang menurut pikirannya merupakan ketidakadilan.

Sang danau menanggapi dengan tenang:

“Aku hanya menyediakan air. Niatku hanya memberi. Tentang sedikit atau banyaknya air yang kau dapatkan bergantung pada kebesaran tempat yang kau bawa. Engkau hanya membawa gelas, sedang rekanmu membawa sebuah ember!” [PUF —0908]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun